JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada diskotek Colosseum Club 1001 dibela terang-terangan oleh Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak. Kata Martak, tidak ada yang aneh dari pemberian penghargaan yang diberikan Gubernur pro umat tersebut.

“Saya pikir tidak ada sesuatu yang aneh,” ucap Yusuf Martak, hari ini.

Yusuf seolah risih dengan beragam komentar di jagat media sosial yang menyudutkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penghargaan tersebut dan terkait pemberian izin pesta hiburan DWP yang digelar di JI Expo Kemayoran. Lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta tidak melanggar peraturan tertentu ketika memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada diskotek Colosseum. Karenanya, tidak ada yang salah.

Pemberian penghargaan juga telah melewati berbagai pertimbangan. Misalnya, diskotek Colosseum memiliki peran dalam menyerap tenaga kerja serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan perkembangan pariwisata di ibu kota.

“Dan tidak hanya diputuskan oleh gubernur serta stafnya, tetapi ada dewan juri yang tidak tanggung-tanggung. Orang- orangnya memang berpengalaman sekali dalam bidangnya,” ucap Yusuf.

Dia heran ketika penghargaan kepada Colosseum diberikan dipertanyakan banyak orang. Padahal, kata Yusuf, ada pihak lain yang juga diberikan penghargaan serupa namun hanya Colosseum yang dijadikan polemik.

“Penghargaan itu bukan diberikan hanya untuk satu. Terdiri dari tempat hiburan, diskotek, hotel, restoran, travel, penerbangan, bahkan ada sekolah menengah kejuruan, sekolah tinggi, lalu media, media elektronik,” imbuhnya.

Yusuf mengaku kenal dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, Anies merupakan sosok yang sangat hati-hati sebelum memutuskan sesuatu.

Yusuf yakin Anies telah menimbang banyak hal. Terutama soal peraturan. Menurutnya, Anies pasti telah memahami segala jenis norma hukum sebelum memutuskan untuk memberikan penghargaan kepada Colosseum.

“Bukan karena saya pendukung beliau tapi saya mengenal beliau. Pak Anies ini orang yang paling hati hati dan paling concern dalam menjalankan sesuatu sesuai aturan dan kaidah peraturan. Orang yang paling takut dan konservatif,” tuturnya.

Yusuf lalu menegaskan bahwa masyarakat akan selalu mendukung Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Asalkan tidak melanggar peraturan atau norma-norma hukum yang berlaku.

Dia pun berharap Anies terus konsisten selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Yusuf pun ingin Anies terus memantau tempat-tempat usaha dan tidak sungkan bertindak tegas jika ada pelanggaran.

“Insya Allah masyarakat bersama Gubernur DKI selama tidak melanggar peraturan,” ucap Yusuf.

“Marilah kita membantu dan memberikan support kepada setiap pejabat atau pemimpin daerah yang menjalankan tugasnya dengan baik dan Insya Allah saya tahu bahwa saya mengenal beliau (Anies Baswedan),” pungkasnya.

NETIZEN BEREAKSI

Sementara itu, reaksi netizen mengecamnya.

Warganet pun langsung merespon langkah yang dilakukan Anies dengan memberikan penghargaan kepada diskotek Colosseum. Netizen ada yang mengkritik Anies, dan mem-bully karena Anies dianggap ‘Gubernur Indonesia’ pilihan umat.

“Terima kasih buat gubernur pilihan umat @aniesbaswedan yang udah memberikan penghargaan buat @ColoseumClub kayaknya emang manteb punya nih,” tulis akun Andre Tjahjadi @andre_tjahjadi.

Selanjutnya, akun Bokmen @Bokmen3 menduga kalau pemilik diskotek Colosseum memberikan bantuan saat Pemilu DKI 2017 lalu.

“Yang punya diskotik Colosseum pasti nyumbang dana waktu pemilihan Pilgub DKI kemarin. Diskotek lain ditutup, diskotek ini malah dikasih piagam,” katanya.

Nah, akun SophieP @S_aulia26 ini sepertinya mendukung keputusan Anies yang memberikan penghargaan kepada diskotek tersebut.

“Diskotek itu ada dan keberadaannya berizin/legal, termasuk semua yang dijual legal. Gubernur adalah milik semua golongan. Ya masing-masing aja lah, pandai-pandai mensikapi hal jangan pendek logika,” ucapnya.

Temukan juga kami di Google News.