Jakarta – Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja Indonesia (BNP2TKI), mempunyai TKI bermasalah yang terjadi pada kurun waktu 2014 dan 2015 pada 4 negara seperti Hongkong, Malaysia, Arab saudi, dan United Arab Emirates adalah sebanyak 4.259 kasus, antara lain, sebanyak 1.646 TKI ingin dipulangkan, 1.334 TKI meninggal dunia, 1.064 TKI tidak dibayar gaji, 762 TKI putus hubungan komunikasi, dan 564 TKI sakit.

Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi itu pun menyesalkan sikap lamban dan santainya Kepala BNP2TKI Nusron Wahid untuk menyelesaikan TKI yang bermasalah sebanyak 4.259 kasus. Bahkan, Nusron dituding lebih asyik mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta kembali.

“Bukannya bertanggungjawab selesaikan masalah TKI yang bermasalah malah santai-santai saja kelihatannya. Dan lebih asyik mendukung atau “urusin” ahok untuk jadi Gubernur Jakarta,” sesal Uchok, Rabu (15/6/2016).

Padahal, menurut pengamat anggaran politik itu, kasus-kasus WNI dan TKI lainnya banyak juga yang tengah menanti atau sudah divonis mati sekitar 200 an orang. Tak hanya itu, kata dia, hasil audit BPK pengelola keuangan BNP2TKI pada tahun 2015 ditemukan sebanyak 49 kasus dengan potensi kerugian negara sebesar Rp.19.918.446.300.

“Artinya, pengelolaan keuangan BNP2TKI sangat jelek nan ambradul blas,” ujarnya.

Disebutkannya, dengan besar potensi kerugian negara di BNP2TKI memperlihatkan kepada publik bahwa BNP2TKI tidak mampu dalam mengelola anggaran negara.

“Ini sangat memalukan banget,” tuturnya.

Untuk itu, sambung Uchok, pihaknya meminta kepada Presiden Jokowi untuk konsisten dengan sikapnya yang pernah menyatakan agar menteri atau kepala negara tidak boleh “double Job” seperti menduduki jabatan negara dan jabatan partai pada waktu bersamaan. Jokowi juga diminta menegur Nusron Wahid yang mempunyai double job tersebut.

“Kasih ultimatum mau pilih Kepala BNP2TKI atau pengurus partai Golkar. Atau Nusron wahid mau mengurusi TKI atau ikut-ikutan mendukung Ahok yang bukan bagian perkerjaan dia sebagai Kepala BNP2TKI. Dikasih amanah, malahan tidak dikerjakan. dasar orang yang tidak tahu berterimakasih,” terangnya.

Jika tidak mempan dikasih ultimatum, Uchok menyarankan agar Nusron Wahid dipecat saja. Atau sebelum dipecat minimal Jokowi menyindirnya.

“Seperti Kemarin, tumben Jokowi berani menyindir NU, bahwa di kabinet ada 6 orang NU. Tapi sayang, tidak berani menyindir Yusuf Kalla. Dimana orang-orangnya di kabinet lebih dari 6 orang,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.