JAKARTA – Ketua Advokat DPP Partai Gerindra, Habiburokhman menyatakan sepakat dengan upaya pemberantasan hoax di Indonesia. Ia juga sepakat bahwa hoax atau berita bohong yang menyesatkan adalah sebuah ancaman demokrasi yang tidak bisa ditawar lagi.

“Menurut saya kita sepakat dan sejalan untuk melawan hoax,” kata Habiburokhman di tengah-tengah diskusi publik bertemakan “Pilkad 2018 dan Pemilu 2019 Tanpa Hoax” yang digelar oleh Jaringan Muda Muslim Jayakarta di Up2Yu Resto & Cafe di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (8/4/2018).

Untuk menekan penyebaran hoax dan tersesatnya masyarakat adanya informasi-informasi bohong tersebut, pria yang juga Dewan Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) tersebut menilai bahwa saat ini para penerima hoax harus diberikan pendidikan dan literasi sehingga tidak mudah mempercayai informasi yang bebas berkeliaran di ranah digital itu.

“Soal penerima atau pembuat hoax, saya rasa yang lebih stategis (untuk diberikan pemahaman) tentu penerima, maka kita akan meninggalkan tuduh-menuduh siapa yang menyebar dan siapa yang menikmati,” terangnya.

Pun demikian, ia memberikan garis besar kepada pemerintah untuk adil dalam memberantas hoax. Siapapun yang menyebarkan hoax harus mendapatkan ganjaran berupa jeratan hukum sesuai dengan perundangan yang berlaku.

“Tapi pemberantasan hoax harus adil, dan keadilan itu berasal dari pemerintah,” tegasnya.

Respon Karyono Wibowo

Dalam kesempatan yang sama, Direktur eksekutif The Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menolai bahwa sangat kuat korelasinya antara penyebaran hoax dengan agenda perebutan kekuasaan.

“Benar hoax hari ini ada korelasinya dengan kontestasi elektoral. Kalau kita lihat memang tren produksi hoax semakin meningkat. Secara kuantitas, hoax beredar semakin meningkat ketika masuk agenda politik baik itu pilkada, pileg maupun pilpres,” kata Karyono Wibowo.

Baginya, informasi apapun yang beredar adalah hoax jika muatan dalam informasi tersebut terdapat kesalahan baik data atau konteks narasinya. Jika memang ada data yang valid, itu bukan hoax melainkan sebuah kritikan dan itu sangat boleh dalam ranah demokrasi saat ini.

“Informasi itu jika sumber data yang muncul sesuai maka pasti debatable. Tapi kalau data itu salah, maka itu hoax,” tegasnya.

Terkait dengan sikap Habiburokhman yang notabane adalah salah satu petinggi di partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto yang sepakat akan sejalan dengan upaya pemberantasan hoax, Karyono mengaku sangat bersyukur dan itu merupakan sikap yang tepat bagi stakeholder bangsa Indonesia.

“Habiburokhman sepakat lawan hoax, itu yang kita perlukan,” tutur Karyono.

Temukan juga kami di Google News.