Jakarta – Organisasi masyarakat Rampai Nusantara menyayangkan aksi demonstrasi mengawal putusan MK yang berujung pada pengrusakan fasilitas umum di beberapa lokasi yang terjadi beberapa waktu lalu.
Ketua umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi aksi demontrasi sebagai bentuk menyampaikan pendapat di ruang publik namun menyayangkan ada yang berakhir dengan tindakan anarkis dan merusak fasilitas umum.
“Aksi demonstrasi ini kan sebagai ungkapan atau penyampaian pendapat di ruang publik yang di jamin undang-undang, kami sangat mengapresiasi itu, namun kami menyayangkan ada pihak yang memancing berbuat anarkis dan berakhir pada pengrusakan fasilitas umum,” jelas Semar yang juga aktivis 98 tersebut.
Semar menilai oknum yang melakukan demonstrasi berujung anarkis justru mengaburkan tuntutan yang menjadi tujuan dari demonstrasi itu sendiri.
“Tuntutannya jelas jika berakhir ricuh jadinya yang dilihat sama publik anarkisnya bukan isu dan tuntutan yang dibawa,mosok polisi atur lalu lintas aja diajak berkelahi itu berlebihan ya.” tambahnya.
Semar juga mengapresiasi pihak kepolisian yang menurutnya telah menjalankan tugasnya mengawal demonstrasi di sejumlah daerah dengan baik dan damai.
“Dengan jujur kami mengapresiasi aparat kepolisian yang sudah menjaga mengawal aksi demontrasi dengan baik, meskipun kalo kita lihat banyak oknum tertentu dari peserta aksi yang coba memprovokasi kepolisian, namun bagus tidak terpancing dan fokus menjalankan tugas,” ujar Semar.
Semar menolak pihak-pihak yang justeru menyudutkan kepolisian atas beberapa demontrasi yang berujung anarkis karena sudah bekerja sesuai aturan yang berlaku.
“Mereka yang bertugas di lapangan itu tidak mudah, bagaimana melihat massa yang kadang melakukan provokasi dengan beragam cara, apa yang kami lihat kemarin sudah bagus kinerjanya, sangat disiplin,kalo ada bebarapa momentum yang menimbulkan benturan secara fisik tentu itu tidak bisa dihindari karena aparat kepolisian juga harus menjaga keamanan ketertiban sesuai tupoksinya dalam menjalankan Undang-udang itupun masih tetap terkendali dengan baik.” ujar Semar.
Sebaiknya setiap ada aksi unjuk rasa harus saling menghargai, aparat kepolisian dan TNI menjaga dan memberi ruang bagi pengunjuk rasa begitupun sebaliknya massa aksi juga hargai aparat yang menjalankan tugas negara dalam hal keamanan ketertiban.
“Harus saling menghargai dan jangan juga ketika massa aksi mendapat kekerasan ramai dipersoalkan lalu ketika aparat menjadi korban kekerasan semua menutup mata dan ada juga yang menyalahkan Kapolri bahkan meminta mundur ini khan tidak masuk akal dan sangat terlihat sekali ini didorong kepentingan kelompok tertentu hanya untuk mendiskreditkan Kapolri.” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan