Kaltara – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Anshar Tanjung Selor menggelar deklrarasi pemilu damai tahun 2024 di Kabupaten Bulungan, Sabtu (10/2/2024).

Pengurus BEM STIT AL-ANSHAR, Rahmat Hidayat mengatakan, selaku mahasiswa mesti menyambut pesta demokrasi dengan hal positif.

“Pemilu tersisa 4 hari lagi, untuk itu kami BEM STIT AL-ANSHAR mengajak seluruh elemen masahasiswa menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Termasuk Pemilu 2024 yang tertib dan damai, berintegritas tanpa uang, ujaran kebencian, politisasi sara dan hoaks. Serta mendukung penegakan hukum yang berlaku dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.” bebernya.

Rahmat Hidayat menyampaikan, sebagai mahasiswa maka harus menjadi agen yang memberikan efek positif kepada masyarakat.

“Sehingga suara masyarakat itu berguna menentukan siapa pimpinan negara ke depan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyoroti banyaknya isu negatif yang terjadi menjelang pemilu.

“Kiranya dengan deklarasi damai sekaligus kehadiran Akademisi Khususnya Civitas Akademika STIT Al-ANSHAR Kabupaten Bulungan memberikan efek positif dikalangan masyarakat,” ungkapnya.

Senada, Ustad Ulil yang merupakan Rektor STIT AL-Anshar menambahkan, deklarasi pemilu damai sangatlah penting bagi mahasiswa.

“Khususnya di Kabupaten Bulungan, karena kita sebagai perwakilan dari pada mahasiswa sangat penting untuk hal-hal begini,” ujarnya.

Dia mengatakan,deklarasi pemilu aman mesti dilakukan, karena mahasiswa merupakan agen perubahan.

“Agenda dari pada perwakilan mahasiswa harus meyuarakan hal-hal positif seperti deklarasi pemilu aman 2024.” ujarnya.

“Karena kita juga merupakan kaum intelektual harus memberikan edukasi kepada adik-adik atau orang tua kita yang belum mengerti atau sama sekali, atau yang belum pernah ikuti pemilu,” sambung dia.

Menurutnya, kaum intelektual harus menyampaikan hal positif jelang pemilu agar masyarakat bisa mengerti dan paham bagaimana memilih pemimpin masa depan.

Sementara itu, Ustad Ahmad Suyuti yang merupakan mantan Dosen STIT AL-ANSHAR Kab. Bulungan menambahkan.

“Banyaknya Perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam gelaran Pemilu 2024 dan juga mengkritik demokrasi yang dianggap mengalami kemunduran berimbas hingga ke Kaltara.” ungkapnya.

“Indonesia merupakan negara hukum dan setiap warga negara harus tunduk terhadap Pancasila dan UUD 1945. Oleh sebab itu, sivitas akademika dinilai harus mematuhi keputusan hukum di Indonesia.” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa institusi perguruan tinggi tidak seharusnya melakukan politik praktis. Namun harusnya mengawal pesta demokrasi agar berjalan baik.

“Institusi perguruan tinggi tidak seharusnya melakukan manuver politik praktis. Apapun yang sudah menjadi keputusan hukum di Indonesia, seyogyanya dipatuhi sebagai warga negara apalagi sebagai civitas akademika kampus yang terbiasa dalam lingkup pendidikan ilmiah. Tidak sepantasnya menilai sesuatu dari sudut pandang politik praktis, apalagi melakukan manuver politik praktis juga.” tegasnya.

“Justru seharusnya civitas akademika perguruan tinggi Indonesia tetap mengawal pesta demokrasi agar berjalan dengan baik, apalagi sekarang sudah mendekati hari H.” sambungnya.

Di Kaltara yang saat ini dalam situasi kondusif, ia mengimbau agar semua pihak harus jeli dan selektif dalam menanggapi isu-isu Nasional apakah lebih banyak manfaat atau mudhorot yang di hasilkan baik untuk kita sendiri, mahasiswa maupun masyarakat.

Berikut adalah poin-poin pernyataan sikap dalam deklarasi yang di gelar Oleh BEM STIT AL-ANSHAR Kabupaten Bulungan:

– Berkomitmen menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

– Berkomitmen mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

– Berkomitmen mendukung Pemilu 2024 yang tertib damai, berintegritas tanpa uang, ujaran kebencian, politisasi sara dan hoaks.

– Berkomitmen mendukung penegakan hukum yang berlaku dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Temukan juga kami di Google News.