Jakarta – Ratusan massa tergabung dalam Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta (AGSJ) diarak dua buah ondel-ondel dan diiringi musik tanjidor long march dari Taman Ismail Marzuki menuju KPU DKI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).

Mereka menolak pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

“Jakarta butuh solusi bukan emosi. Tolak Cagub yang terlibat kasus korupsi yang masih tersangkut di KPK,” tegas Koordinator aksi AGSJ Ratna Sarumpaet.

Aksi tersebut sempat dihadang aparat Kepolisian dibilangan Raden Saleh Menteng, sekira pukul 13.34 Wib. Dan pukul 14.30 wib, blokade pun kembali dibuka, dan massa melanjutkan longmarchnya menuju KPU DKI.

Ratna menyesalkan aksi blokade tersebut, padahal setiap warga negara diberikan hak yang sama untuk menyampaikan pendapat didepan umum.

“Ahok mau mendaftar dipersilahkan, tapi kenapa kita di hadang seperti ini. Semua warga negara memiliki hak yang sama, jika Gubernur baik kita tidak mungkin di hadang begini,” tutur Ratna.

Aktivis perempuan menilai wajar pihaknya memberikan warning kepada KPU DKI agar pendaftaran cagub/cawagub DKI ini bisa bersih dari segala kemungkinan kecurangan kasus korupsi.

“Ahok diduga terlibat beberapa kasusnya masih mengendap di KPK. Kita menghargai hukum, kita datang kesini untuk menyampaikan kepada KPU DKI dan mengingatkan,” tukasnya.

Selain berorasi, massa juga membawa alat peraga berupa spanduk, poster dan stiker bertuliskan “Tolak Gubernur Tukang Gusur, Penggusuran bukan Solusi, Turunkan Ahok Gubernur Mulut Kotor”.

Temukan juga kami di Google News.