JAKARTA – Legislator dari DKI Jakarta, Fahira Idris menyatakan bahwa dirinya sangat mengutuk keras apa yang diucapkan oleh kader Partai Bharatya Janata Party (BJP) Nupur Sharma karena telah menghina Nabi Muhammad SAW.
“Saya mengutuk keras pernyataan dua elit politisi partai penguasa di India yang merendahkan Islam dan Nabi Muhammad SAW,” kata Fahira, Rabu (8/6).
Kemudian, ia juga menyatakan kecamannya kepada siapapun yang melakukan aksi kekerasan terhadap umat Islam di India. Karena kekerasan terhadap muslimin yang merupakan kelompok minoritas di negeri hindustan itu dianggap Fahira masih sering terjadi.
“Saya juga mengecam berbagai aksi kekerasan terhadap muslim di India yang hingga saat ini masih terjadi,” ujarnya.
Selain itu, Ketua Umum ormas Bang Japar itu menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri yang langsung merespon pemberitaan tersebut.
“Saya mengapresiasi sikap Kemenlu Indonesia yang mengutuk penghinaan ini dan langsung memanggil Dubes India,” ucapnya.
Fahira mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk menyampaikan teguran kepada Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi karena ada kadernya yang secara terbuka menghina dan merendahkan Islam.
“PM Modi harus ditegur dan harus brtanggungjawab terhadap meluasnya Islamofobia di negaranya. Negara berpenduduk muslim besar di dunia termasuk Indonesia harus melakukan aksi dan tekanan kepada PM Modi,” tandasnya.
Perlu diketahui, bahwa saat ini India sedang memanas. Pasalnya juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma mengeluarkan pernyataan yang membuat negara Arab beramai-ramai mengecam dan mengutuk “islamofobia” yang terjadi di negeri itu.
Pernyataan Sharma dalam sebuah debat di televisi disebut menghina Nabi Muhammad SAW. Mengutip Sputnik News, dalam sebuah debat di media Times Now, Sharma disebut mengolok-olok Al-Quran. Ia menyamakannya dengan “bumi itu datar”.
Ia pun menghina tokoh penting umat Muslim, Nabi Muhammad SAW. Hal itu karena menikah dengan istrinya Aisyah, saat masih muda belia.
“Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun,” ujarnya dalam sebuah video yang kemudian dihapus oleh saluran televisi tersebut.
Akibat pernyataannya tersebut, Partai BJP, partai paling berkuasa di India, telah menskorsing Sharma sejak Minggu (5/6). BJP mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya bahwa partai itu menghormati semua agama.
“BJP mengecam keras penghinaan terhadap tokoh agama dari agama apa pun,” katanya, sebagaimana dikutip dari Straits Times.
Sharma juga dilaporkan sudah mengeluarkan permintaan maaf publik pasca mengeluarkan pernyataan yang berapi-api tentang Nabi Muhammad SAW dan mengatakan dirinya telah menerima ancaman pembunuhan setelah penampilannya di televisi, sebagaimana dilaporkan AFP.
Tinggalkan Balasan