Jakarta – Puluhan massa tergabung dalam Gerakan Pemuda Mahasiswa Anti Suap (Gempas) menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Mereka mendesak agar segera menjadwalkan pemeriksaan terhadap staf khusus Kemenristekdikti Lukman cs yang diduga aktor dibalik pemilihan / Penentuan Rektor Perguruan Tinggi (Universitas) seluruh Indonesia.
“Kami mendesak KPK segera periksa dan tangkap seluruh staf khusus yang terindikasi sebagai aktor busuk pemilihan Rektor di seluruh Indonesia,” tutur Koordinator aksi Afandi.
Untuk diketahui, pada Januari 2015 Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden No 7/2015 tentang Kementerian Negara.
Peraturan Presiden itu juga mengatur tentang Staf khusus Menteri yang bertugas memberikan masukan, saran dan pertimbangan kepada menteri dalam melaksanakan tugasnya, staf khusus dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan singkronisasi yang baik.
Namun, Afandi memenyesalka keberadaan staf menteri khususnya di Kemenristekdikti yang diharapkan mampu membantu menteri dalam mewujudkan Visi Pendidikan Tinggi Indonesia bermutu serta berkemampuan Iptek dan Inovasi untuk mendukung daya saiang bangsa, justru aplikasinya berbeda dengan kenyataan.
“Hal yang berbeda terjadi pada Stafsus Menristekdikti yang keberadaannya diharapkan membantu menteri dalam melaksanakan tugasnya malah terindikasi sebagai aktor busuk dalam pemilihan Rektor Perguruan Tinggi Negeri (Universitas) di seluruh Indonesia,” sesal dia.
Kata Afandi, hal ini terlihat jelas dengan adanya pemilihan Rektor di beberapa Universitas dimana calon Rektor yang memiliki suara terbanyak malah yang dimenangkan adalah Calon Rektor yang memiliki suara kecil. Selain itu, sambung Afandi, peran staf khusus kotor ini juga terindikasi kuat memainkan peran sebagai mafia anggaran dengan berkeliaran mencari dan mengumpulkan pengusaha untuk menguras anggaran Negara.
“Bersihkan Kemenristek dari mafia pemilihan Rektor. Selamatkan dari aktor busuk mafia anggaran merugikan negara,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan