Jakarta – Mantan Menkopolhukam Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdjianto dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Joko Santoso ikut menyampaikan dukungannya terkait deklarasi peresmian “Rumah Amanah Rakyat” di Jl. Cut Nyak Dien No.5, Gondangdia Menteng Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2016).
Nampak hadir juga Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiqurachman Ruki, Wakil Ketua DPRD H Lulung, mantan Wakil Gubernur DKI Priyanto, mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli, calon Gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra, aktivis perempuan Ratna Sarumpaet, dan beberapa aktivis lainnya.
Dalam kegiatan tersebut juga, terpampang poster bertuliskan “Saya Tolak Calon Gubernur yang Tukang Gusur”.
Pada kesempatan itu Tedjo menegaskan bahwa negara ini bukanlah milik penguasa dan pengusaha. Ia mengatakan bahwa 18 tahun reformasi dinilai belum membawa kesejahteraan untuk rakyat bahkan sudah banyak menyimpangkan Pancasila.
“Kita wajib kembali kepada UUD 45. Gerakan kita bukanlah gerakan anarkis dan bukan makar. Kita perjuangkan negara dengan benar,” tutur Tedjo.
Tedjo mengaku tak mengharapkan adanya aksi penggusuran dimana-mana, termasuk di wilayah DKI Jakarta.
“Kita menginginkan simpati dari semua orang tanpa memaki. Semoga Rumah Amanah Rakyat dapat membawa kemaslahatan bagi kita,” jelasnya.
Sementara itu, Joko Santoso menginginkan agar rumah amanah itu tak hanya satu tempat untuk bisa menangkap dan menampung aspirasi rakyat.
“Saya harap gerakan ini jangan anget-anget saja, dan tak perlu kemewahan namun setiap RT harus ada 1,” tuturnya.
Joko merasa sangat miris dengan kepemimpinan di wilayah DKI Jakarta dan berharap nantinya dipimpin Gubernur yang mengerti akan Pancasila.
“Semoga kita di pimpin dengan Pancasila. Kita harus berjuang bersama agar mencapai cita-cita bersama,” tutup dia.
Tinggalkan Balasan