Jakarta – Usai menggelar Rakernas pada 12-14 November 2021, serta pengukuhan DPW Barikade se Indonesia, Barikade 98 menyampaikan sejumlah rekomendasi.

Ketua Steering Committee Rakernas I Dan Pengukuhan DPW Barikade 98 Se-Indonesia Julianto Hendro Cahyono menjelaskan, sejumlah rekomendasi tersebut yakni Barikade 98 mengawal kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo sampai selesai masa jabatannya.

“Barikade 98 memastikan menjadi pilar utama melawan orba, radikalisme, terorisme, dan intoleransi,” ujarnya dalam jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (18/11/2021).

Barikade 98 juga merekomendasikan pemberian gelar pahlawan nasional kepada empat pejuang reformasi Trisakti dan korban Semanggi 1 dan 2 sebagai tanggung jawab sejarah atas perjuangan reformasi 98.

“Sebagaimana dinyatakan Presiden RI Joko Widodo dalam RNA 18 Juli 2018 di Kemayoran bahwa pemberian gelar pahlawan nasional bagi pejuang mahasiswa adalah suatu kewajiban sejarah bangsa Indonesia,” katanya.

Barikade 98 juga merekomendasikan agar sejarah pergerakan mahasiswa 97/98 wajib dimuat dalam kurikulum pelajaran sejarah SD, SMP dan SMA serta wajib ditulis dengan benar sesuai fakta sejarah.

“Barikade 98 juga mendukung pemerintah dalam menyita aset cendana dan konglomerat hitam yang terlibat dalam kasus BLBI untuk dikembalikan kepada rakyat. Dan mendukung sepenuhnya transformasi dan efisiensi di kementerian BUMN,” ucapnya.

Menghadapi bonus demografi manusia, lanjut Arif, Indonesia harus segera dibukakan akses perbankan Himbara dengan keringanan bunga kredit bank tanpa agunan bagi usia 20 sampai 50 tahun.

“Ini untuk membuka usaha mikro kecil dan menengah sebagai wirausaha tangguh yang akan menguatkan perekonomian Indonesia,” ungkap Hendro yang juga Wakil Ketua Umum (Waketum) Barikade 98.

Barikade 98 juga mendukung keberpihakan terhadap pelestarian lingkungan sesuai yang disampaikan Presiden Jokowi pada forum G-20.

Selain itu, Barikade 98 juga merekomendasikan menjaga dan melestarikan budaya nasional yang berkepribadian dari segala bentuk budaya asing yang merusak nilai-nilai budaya lokal, dan perkuat karakter bangsa serta menjaga budaya bangsa dari kontaminasi budaya asing.

“Barikade 98 mendorong percepatan optimalisasi kawasan ekonomi khusus di Arun Lhokseumawe Aceh, dan pembentukan kawasan ekonomi khusus di Fakfak Papua Barat,” pungkas Hendro yang pernah menjadi Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti 98.

Temukan juga kami di Google News.