Jakarta – Perkembangan jumlah pengangguran terbilang cukup tinggi dan indikasinya bakal terus meningkat. Apalagi pengangguran intelektual juga menunjukkan hal sama dan lulusan perguruan tinggi pun tak bisa menjadi jaminan lulusannya bakal terserap di industri kerja, ini seolah perguruan tinggi secara umum terkesan, seperti pabrik pengangguran.
Sadar akan hal ini, Pendiri LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia), Syahrial Yusuf menilai lulusan perguruan tinggi yang ada seringkali ditemukan ketidaksesuaian dengan kebutuhan dunia pekerjaan, materi yang diajarkan cenderung kebanyakan teori, kurang praktek, kurang soft skill, dan juga kurang penyiapan jiwa kewirausahaan.
Untuk itulah, Syahrial menekankan sumber daya manusia seharusnya itu memiliki keterampilan kerja. Tak cukup itu saja, lulusan yang dicetak nantinya juga bisa diasah kemampuannnya meningkatkan soft skill dan kemampuan untuk berbisnis.
“Keunggulan kompetitif harus dimiliki, termasuk kemampuan interpersonal agar para perekrut kerja berminat untuk merekrutnya, Karena yang diperlukan itu ketrampilan, bukan hanya teori belaka,” terang Syahrial selalu dikenal kiprahnya sebagai pengusaha dibidang pendidikan.
Tokoh pendidikan dan pemberantas pengganguran ini mengatakan mau tak mau tenaga kerja handal patut dipersiapkan karena tantangan di era globalisasi yang menuntut kualitas tenaga kerja yang mempuni tak bisa dihindarkan. Apalagi Indonesia disebut-sebut memiliki kesempatan emas kedepan akibat banjirnya bonus demografi dan menurutnya itu harus disambut dengan persiapan matang.
“Kehadiran pendidikan kompetensi yang orientasinya fokus dunia kerja sangat diperlukan untuk menjawab tantangan tenaga kerja Indonesia kedepan agar mereka cepat terserap pasar tenaga kerja dan pada akhirnya menurunkan angka pengangguran nasional,” ucapnya.
Salah satu referensi perguruan tinggi yang dinilai sukses menghasilkan lulusan terampil dan siap kerja serta dididik jiwa bisnisnya adalah LP3I. Eksistensi LP3I telah terbukti dikenal dan dipercayai masyarakat luas, sehingga konsistensinya teruji selama 27 tahun belakangan ini untuk terus terlibat aktif memperbaiki dunia pendidikan Indonesia lewat pendekatan pendidikan vokasional.
Kualitas LP3I terbukti unggul bahkan sempat dinobatkan sebagai Top Brand 2013 dan fakta 95 persen membuktikan lulusannya telah berhasil terserap pasar kerja hingga sekarang ini. Bahkan saking diminatinya LP3I sekarang ini sudah tersebar di hampir seluruh kota besar.
Lembaga pendidikan yang dikenal sebagai pelopor pendidikan ini menggunakan penekanan metode link and match, sistem pendidikan yang yang kegiatan edukasinya dipersiapkan agar alumni tersebut siap kerja dan mata kuliahnya disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia kerja.
Tinggalkan Balasan