Jakarta – Investor miliarder George Soros menyerukan rekonstruksi menyeluruh Uni Eropa dalam upaya menyelamatkannya, meskipun ia memperingatkan bahwa pilihan Inggris meninggalkan blok tersebut membuat “disintegrasi Uni Eropa praktis tak dapat diubah”.

Soros, yang memperingatkan akan terjadi krisis keuangan jika Inggris memilih keluar Uni Eropa, juga mengatakan pada Sabtu (25/06/2016) bahwa dampak dari keputusan tersebut kemungkinan akan merusak Inggris.

“Inggris akhirnya mungkin atau mungkin tidak relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain dengan meninggalkan Uni Eropa, tetapi ekonomi dan warganya bersiap untuk menderita secara signifikan dalam jangka pendek sampai menengah,” tulisnya dalam sebuah komentar di situs web Project Syndicate.

Soros membuat keuntungan besar pada 1992 dengan bertaruh terhadap poundsterling saat jatuh di bawah tingkat yang telah ditetapkan dan harus ditarik dari European Exchange Rate Mechanism.

Dia memperingatkan krisis serupa awal pekan ini, sebelum pemungutan suara, memprediksi kemenangan Brexit akan mengirim pound turun setidaknya sebesar 15 persen, dan mungkin lebih dari 20 persen, meluncur di bawah 1,15 dolar AS, dalam sebuah artikel di surat kabar Inggris The Guardian.

Benar saja, poundsterling langsung jatuh sekitar 10 persen pada Jumat, mencapai tingkat terendah dalam 31 tahun, tetapi tidak lagi bergerak turun di bawah 1,32 dolar. Belum diketahui apakah Soros bertaruh terhadap pound. Seorang juru bicara Soros menolak untuk mengomentari apakah investor itu berhasil meraup keuntungan besar dalam taruhan yang ditempatkan pada Brexit.

“Sekarang skenario bencana itu banyak dikhawatirkan telah menjadi kenyataan, membuat disintegrasi Uni Eropa praktis tak dapat diubah,” tulis Soros. “Pasar keuangan di seluruh dunia kemungkinan akan tetap dalam kekacauan karena proses panjang yang rumit dalam negosiasai pemisahan politik dan ekonomi dari Uni Eropa.”

Dia mengatakan, konsekuensi bagi perekonomian riil akan sebanding dengan krisis keuangan 2007-2008.

Soros mengatakan, Uni Eropa telah terpecah dan berhenti untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi warganya. Namun demikian, ia menyerukan dukungan untuk merekonstruksi.

“Setelah Brexit, kita semua percaya pada nilai-nilai dan prinsip bahwa Uni Eropa dirancang untuk menjunjung kerja sama guna menyelamatkan (negara anggotanya) dengan rekonstruksi secara menyeluruh,” tulisnya. “Saya yakin bahwa sebagai konsekuensi dari Brexit terungkap dalam minggu-minggu dan bulan-bulan ke depan, semakin banyak orang akan bergabung dengan kami.”

Temukan juga kami di Google News.