JMMJ Desak Kepala KAI Daop I Dicopot

JAKARTA – Ratusan massa yang mengatasnamakan diri sebagai Jaringan Mahasiswa Muslim Jayakarta (JMMJ) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT KAI Daop I DKI Jakarta, di stasiun Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam aksinya, massa memprotes kembali sikap apatisme yang ditunjukkan oleh manajemen PT KAI Daop I terhadap keluhan masyarakat Muslim yakni minimnya fasilitas tempat ibadah di lingkungan Stasiun Gambir.

“Kami minta Kepala Daop I Jakarta Dadang Rudiansyah, jajaran manajer hingga Humas Daop I Edy Kuswoyo dicopot dari jabatannya,” kata Ahmad L dalam orasinya di atas mobil komando, Selasa (25/9/2018).

Ia juga menyinggung bahwa tuntutan tersebut sudah berkali-kali disampaikan bahkan sampai bertemu langsung dengan pihak manajemen. Sayangnya apa yang menjadi tuntutan mereka mewakili masyarakat Muslim Indonesia khususnya para penumpang Kereta Api tidak pernah didengarkan dan direspon dengan positif.

“Ini sudah berkali-kali kami sampaikan, tapi faktanya mereka apatis. PT KAI jelas tidak pro pada kepentingan pelanggan dalam mengakses tempat ibadah,” tegasnya.

Bagi Ahmad, sikap acuhnya manajemen PT KAI Daop I tersebut dapat memberikan citra yang sangat negatif terhadap perusahaan plat merah itu.

“Mereka sangat tidak peduli kepada kepentingan umat Islam yang ingin mengakses tempat ibadah,” imbuhnya.

Selain dialamatkan kepada PT KAI, Ahmad juga menyinggung Presiden Joko Widodo yang tidak memberikan respon apapun terkait suara yang digaungkan pihaknya itu. Padahal menurutnya, seharusnya sebagai Presiden dan umat Islam, Joko Widodo dapat memberikan atensinya kepada kepentingan rakyat tersebut.

“Kami sangat mengharapkan bapak Jokowi mendengarkan dan membantu merespon suara umat Islam. Sebagai Presiden dan umat Islam, Anda seharusnya pro pada kepentingan umat Islam,” tuntutnya.

Terakhir, ia pun memberikan warning kepada PT KAI khususnya Daop I DKI Jakarta agar menjadikan Tuntang mereka atensi untuk ditindaklanjuti.

“Kami akan terus suarakan ini sampai clear. Kepala Daop I pak Dadang dipecat atau bangun Masjid di Gambir,” tutupnya.