Jakarta – Niat parpol mencalonkan bekas koruptor sebagai caleg ternyata cukup tinggi kritikan maupun kecaman.

Hal ini datang dari warganet yang geram dengan ulah parpol pengusung.

Berdasarkan data hasil pengawasan Bawaslu, hampir seluruh parpol kembali mencalonkan bekas koruptor sebagai Caleg. Ada 199 bakal caleg yang merupakan eks napi korupsi. Terbanyak diketahui berasal dari Partai Gerindra, sedangkan PSI menjadi satu-satunya partai nasional yang tak mencalonkan koruptor di Pileg 2019.

Nomor wahid ada Partai Gerindra, ada 27 caleg dari Gerindra yang teridentifikasi sebagai eks napi korupsi. Kemudian disusul Golkar sebanyak 25, lalu NasDem 17 bacaleg. Data ini untuk caleg tingkat provinsi, kota/kabupaten.

Sementara itu, untuk partai nasional, PSI menjadi satu-satunya partai yang ‘zero bacaleg eks koruptor’. Namun dari data Bawaslu, ada lima bacaleg yang tidak diketahui berasal dari partai mana.

“Iya sementara (bacaleg eks napi korupsi) ditemukan sekitar 199,” ujar anggota Bawaslu, Mochammad Afifuddin, Kamis (26/7).

Bawaslu sudah menyatakan berkas 199 eks koruptor yang maju sebagai caleg dikembalikan KPU ke partai politik masing-masing.

“Prinsipnya, kami kembalikan kepada parpol masing-masing karena tidak sesuai dengan kesepakatan juga antara KPU sama parpol,” ujar Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi di Mahkamah Konstitusi, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).

Berikut ini jumlah bacaleg yang teridentifikasi sebagai eks napi korupsi:

– PKB: 8
– Gerindra: 27
– PDIP: 13
– Golkar: 25
– NasDem: 17
– Partai Garuda: 6
– Partai Berkarya: 16
– PKS: 5
– Perindo: 12
– PPP: 7
– PSI: 0
– PAN: 12
– Hanura: 15
– Partai Demokrat: 12
– Partai Aceh: 0
– Partai Sira (Aceh): 1
– Partai Daerah Aceh: 0
– Partai Nanggroe Aceh: 0
– PBB: 11
– PKPI: 7

Akun Adivanquisher yang menganggap klaim partai paling bersih ternyata hanya isapan jempol belaka. Faktanya, Gerindra sarang koruptor.

“Jiaaaaahhhh gerombolan koruptor toh gerindong ini,” kritiknya ditimpali akun pasang Haro. “Memalukan.”