Jakarta – Pengamat politik Kusnanto Anggoro mengingatkan agar sikap politik yang netral haruslah dimiliki semua calon Kapolri. Calon Kapolri dilarang melakukan politik praktis, seperti berafiliasi atau mendapat dukungan dari parpol melalui DPR.

“Parpol harusnya ingatkan Presiden tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan,” kata dia, Minggu (12/6/2016).

Menurut dia, seharusnya parpol berperan sebagai perpanjangan lidah publik, yang memberi kritik atau saran perihal kriteria calon. Bukan malah mengintervensi Presiden agar memutuskan mengganti atau memperpanjang Kapolri.

“Peran ini justru datang dari aktivis, bukan parpol atau DPR. Intervensi ke Presiden berpotensi hasilkan Kapolri tak independen,” terang dia.

Kusnanto berharap calon Kapolri tidak bersandar pada parpol atau sebaliknya. Sebab, Kapolri yang dibutuhkan adalah sosok berintegritas dan memenuhi kualifikasi.

“Yakni mulai dari kejujuran hingga profesionalisme,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.