Jakarta – Sedikitnya 20 organisasi dari berbagai latar balakang mendeklarasikan diri sebagai “Negawawan Muda Anti Komunis”. Deklarasi ini berlangsung di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Jakarta, Senin (23/5/2016).

Diantara 20 organisasi tersebut adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Front Pembela Islam (FPI), Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Selain itu ada juga Pemuda Pancasila (PP), Pemuda Panca Marga (PPM), Aliansi Pemberdayaan Generasi Muda, Laskar ARH’66, KNPI, FKPPI, FPNN, Majelis Umat Kristen Indonesia, Serikat Islam Indonesia, Mahasiswa Pancasila, BEM IS dan IPNU.

Dalam deklarasi ini akan digelar Festival Jalan Lurus serta “Seminar dan Dialog Lintas Generasi” dengan teman Pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948 dan G30S 1965/PKI. Deklarasi juga dihadiri Mantan Kepala Staf Kostrad Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen, Ketua Gerakan Nasional Patriot Indonesia, Alfian Tanjung dan sejumlah sejarawan

Kivlan Zen disela-sela acara mengatakan, saat ini ada pihak-pihak yang mau membangkitkan komunis di Indonesia. Apalagi saat ini kondisi Indonesia tak stabil. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus mewaspadainya.

“Indonesia mau maju, komunis mau menikam lagi, sifat mereka memang seperti itu,” ujarnya.

Menurut Kivlan, sekarang ini ajaran komunis sudah masuk ke mana-mana. Hal itu dilakukan karena PKI ingin balas dendam. Apalagi mereka melihat Cina yang berideologi komunis semakin maju.

“Cina memang punya ideologi komunis. Namun ekonominya kapitalisme sedangkan politiknya diktator sentralistik,” ujar Kivlan.

Ia berharap agar umat Islam baik dari NU, Muhammadiyah, gereja bersatu bergabung menjadi satu menghadapi PKI. Apalagi saat ini, terang Kivlan, pekerja berasal dari tentara Cina ada di mana-mana. Pekerja dari Cina sudah banyak bekerja di pabrik-pabrik.

“Namun TNI dalam posisi siap menghadapi bangkitnya PKI. Jangan sampai PKI bisa balas dendam kembali,” ujarnya.

Temukan juga kami di Google News.