Jakarta – Setelah Sandiaga Uno dan Haji Lulung mengikuti seleksi penjaringan fit and proper test bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2017, yang diselenggarakan Sekretariat tim penjaringan/verifikasi DPD Demokrat Provinsi DKI Jakarta, kini giliran tiga peserta lainnya menyusul melakukan tes yang sama di Kantor DPD Demokrat Provinsi DKI Jakarta Lantai 38, Rawamangun Jakarta Pusat, Minggu (22/5/2016).

Ketiga peserta yang dimaksud itu adalah Biem Benyamin, Mohammad Idrus, dan Yusril Ihza Mahendra.

Pengamat Hukum Tata Negara yang juga bakal calon Gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra menyebut dalam mengatasi berbagai masalah DKI Jakarta semisal penggusuran yang kerap menjadi momok warga DKI akan melibatkan unsur masyarakat dengan pendekatan lebih humanistis. Hal ini nampak berbeda dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Saya tidak akan membatasi jarak dan dialog bersama warga Jakarta. Pendekatannya lebih humanistis,” terang Yusril.

Ia juga mengakui masalah utama Jakarta adalah kemacetan, banjir, sampah, lapangan kerja sektor informal, dan permukiman kumuh tak layak huni.

Lebih lanjut, Yusril membeberkan konsep program DKI kedepan agar Jakarta menjadi lebih baik yakni dengan melibatkan pemerintah pusat dalam mengurusi Jakarta.

“Kita ingin 5 sampai 10 tahun lagi, Jakarta bukan lagi DKI. Tapi wilayah yang langsung ditangani juga pemerintah pusat. Dengan konsep itu, kita yakin Jakarta akan lebih baik,” terang dia.

Lebih jauh, Yusril juga menyoroti elektabilitas Ahok yang kian menurun. Padahal, menurut dia, petahana bisa bertahan apabila elektabilitasnya di atas 65 persen.

“Kurva penurunan elektabilitas Ahok ini membuat kita yakin dan optimis bisa menang,” tukasnya.

Temukan juga kami di Google News.