Jakarta – Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas angkat bicara perihal desakan pelucutan senjata anggota Polri oleh YLBHI dan kelompok civil society lainnya.

Pengamat Politik ini mengaku kurang sreg soal pelucutan senpi tersebut, namun lebih ke arah selektif dan mempertimbangkan dari segi penggunaanya.

“Terkait dengan penggunaan senpi oleh anggota Polri harus lebih selektif dan mempertimbangkan dari segi pemanfaatannya,” ujar Fernando, hari ini.

Termasuk, kata dia, dilakukan uji kelayakan kepada anggota Polri yang akan dipersenjatai agar tidak terjadi penyalahgunaan senjata.

Kata dia, dalam hal ini Komisi III perlu melakukan pengawasan dan pengaturan penggunaan senjata api oleh Polri sehingga dilakukan secara selektif berdasarkan kebutuhan dan kejiwaan yang bersangkutan.

“Perlu dilakukan pengujian secara berkala sehingga tidak ada penyalahgunaan senpi untuk kepentingan diluar tugasnya,” ucapnya.

Selain itu, kata dia, soal tuntutan tersebut perlu menjadi bahan evaluasi untuk lebih selektif lagi dalam melakukan seleksi bagi anggotanya yang dipersenjatai agar tidak terjadi penyalahgunaan.

“Termasuk jangan sampai ada penggunaan senpi untuk mengintimidasi masyarakat bukan untuk melindungi,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.