Bandung – Memperingati 9 tahun berdirinya Kemah Indonesia, para aktivis lingkungan menyelenggarakan syukuran, di Saung KBP Bandung, Kamis (26 /9/2024).

Aktivis Kemah Indonesia, Asep Hidayat mengungkapkan, acara diisi dengan potong tumpeng, pemberian santunan untuk keluarga pejuang lingkungan yang telah meninggal dunia.

Asep menjelaskan, menciptakan pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Pembangunan ekonomi tidak hanya mencakup aspek ekonomi saja, tetapi juga aspek pengembangan manusia dan keberlanjutan lingkungan.

“Keberlanjutan lingkungan penting karena banyaknya energi, makanan, dan sumber daya buatan manusia yang kita gunakan setiap hari,” ujarnya.

Pertumbuhan populasi yang cepat telah mengakibatkan peningkatan pertanian dan manufaktur, yang menyebabkan lebih banyak emisi gas rumah kaca, penggunaan energi yang tidak berkelanjutan, dan penggundulan hutan.

Pembangunan berkelanjutan lingkungan yang telah menjadi prioritas Pemerintah saat ini diyakini Kemah Indonesia akan dilanjutkan pemerintahan mendatang, sebagai salah satu upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui penerapan ekonomi hijau.

“Komitmen pemerintah saat ini, baik melalui KLHK maupun kementerian terkait lainnya dalam menerapkan konsep ekonomi hijau sudah baik, dengan melibatkan para pelaku usaha industri,” ucap Asep.

Perusahaan industri diwajibkan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam dalam proses industri yang dilakukan.

Ia menyebutkan, Kemah Indonesia juga akan meluncurkan website sebagai media perjuangan untuk menyuarakan menjaga lingkungan dan hutan Indonesia.

Temukan juga kami di Google News.