Papua – Perkembangan situasi jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024 masuh sangat dinamis dimana muncul berbagai isu yang dipicu oleh manuver politik dari berbagai pihak yang berkepentingan mulai dari proses pengusulan bakal calon Kepala Daerah oleh Partai Pengusung sampai dengan adanya wacana untuk merubah regulasi atau aturan Pilkada yang kemudian memicu polemik di masyarakat. Salah satu wilayah yang menurut Indeks Potensi Kerawanan Pemilu (IPKP) memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi adalah Papua dengan berbagai permasalahannya yang sangat kompleks mulai dari kondisi geografis sampai dengan permasalahan lainnya yang menyangkut dengan adat istiadat dan berpotensi mengganggu jalannya proses tahapan Pilkada 2024.

Salah satu isu yang juga memicu reaksi dari berbagai pihak yaitu wacana untul merubah aturan Pilkada khususnya terhadap Poin yang mengatur tentang Orang Asli Papua yang berhak untuk maju sebagai calon Kepala Daerah. Hal tersebut dinilai hanya merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh kelompok tertentu yang menginginkan Papua ini terus ribut dan berkonflik diantara mereka sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin) Papua Hendrik Yance Udam.

“Kita Papua ini jangan mau terus-terusan dijadikan arena untuk adu kepentingan para elit yang sengaja ingin Papua ini rusuh, karena jelas kita yang akan dirugikan karena jatuhnya korban jiwa dan materi.” ungkapnya.

“Pilkada Papua 2024 harus kita sambut sebagai arena adu gagasan bukan lagi perang antar suku, golongan maupun pendukung pasangan calon, sudah saatnya Papua sejajar dengan wilayah lainnya di Indonesia yang masyarakatnya mampu untuk berperan dalam mensukseskan pesta demokrasi secara aman dan damai. Jangan lagi mau diprovokasi oleh isu-isu receh yang memicu konflik.” sambungnya.

Pihaknya siap untuk mendukung pelaksanaan Pilkada Papua 2024 yang aman dan damai bersama dengan seluruh elemen masyarakat Papua lainnya.

Temukan juga kami di Google News.