Jakarta – Pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang akan menemui Kapolri Listyo Sigit Prabowo terkait Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sangat disesalkan. Pasalnya pernyataan Megawati tersebut sebagai bentuk intervensi penegakan hukum.
Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah mengganggap Megawati adalah sosok negarawan, tapi pudar saat menyampaikan pernyataannya diruang publik justru mencoba mengintervensi kasus hukum yang terjadi pada orang kepercayaannya.
“Menurut saya itu tidak elok dan tidak bijak,” kata Mardiansyah, saat podcast bersama Koma.id.
“Kan banyak masyarakat juga melihatnya, loh kok begitu, tidak menghargai hukum tidak menghargai proses. Nah mungkin juga didasari dengan itu, Pak Kapolri kan juga tidak mau juga ketika ada persoalan hukum,” tambahnya.
Pria yang akrab disapa Semar ini menilai wajar jika Kapolri mencoba menghindari pertemuan karena ada upaya intervensi hukum. Menurutnya, Kapolri berusaha menjaga profesionalitasnya saat ini.
“Mungkin menjaga profesionalitas lah ya, kalau menurut saya ya, bukannya dia nggak mau ketemu juga. Pasti beliau Pak Kapolri juga sangat menghargailah sebagai mantan Presiden gitu ya, anak dari proklamator, pasti dihargai,” sambungnya.
Semar memandang bahwa Kapolri saat ini sudah cukup terbuka dan bisa ditanya ke pentolan atau tokoh buruh atau tokoh ormas lainnya, bahwa tidak sulit bertemu Kapolri.
“Kapolri sangat terbuka. Jadi jangan juga mendiskreditkan seolah-olah bahwa Kapolri tidak menghargai gitu loh,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan