Lampung – Fitria Khasanah, seorang siswi kelas VI di SDN 2 Sukabumi Bandar Lampung kembali akan merilis game baru berupa petualangan edukatif berjudul “Jelajah Nusantara”.

Sebelumnya Fitria viral karena telah sukses membuat puluhan game 3D yang dapat dimainkan di aplikasi roblox dan telah membuat tiga game bernuansa edukatif yang sudah bisa diunduh di playstore android bernama Jelajah Lampung Berjaya, Lorong Toleransi Pancasila (Dasyatnya Pancasila) dan Petualangan Mencari Tuhan.

Game “Jelajah Nusantara” merupakan request dari netizen dan gamers yang telah memainkan game Jelajah Lampung Berjaya, Fitria diminta membuat game dengan ruang yang lebih luas lagi agar dapat dimainkan oleh masyarakat seluruh Indonesia.

Rencana game baru Fitria akan dirilis tepat di ulang tahun orang tuanya yaitu Eva Sovia Dona tepat di 23 Mei 2024.

Dalam game Jelajah Nusantara pemain akan diajak menyusuri keindahan dan sempurnanya keanekaragaman suku, budaya dan pariwisata di seluruh nusantara tentunya dalam bingkai Bhineka Tunggal ika.

Bila game ingin mendownload game karya Fitria bisa langsung ke playstore atau bisa berkunjung ke website www.gamefitria.com

Pesan penting dalam game ini adalah bahwa kita harus bersyukur tinggal di Indonesia dengan sedemikian banyak perbedaan suku, agama, ras dan budaya tapi kita dapat dipersatukan oleh Pancasila dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Kita punya alam yang indah dan subur, punya budaya kearifan lokal yang luhur lengkap disetiap provinsi yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.

Sementara itu orang tua Fitria yaitu Ken Setiawan mengatakan bahwa anak anak sekarang adalah Generasi Alfa yang kedepan akan hidup berdampingan dengan Robot, Machine Learning, AI, IOT, Metaverse, 3D Modelling dll.

“Disadari memang bahwa sebagian masyarakat masih memandang permainan game identik dengan hal hal negatif, maka dari itu dirinya ingin merubah paradigma itu, bahwa banyak juga unsur edukatif dalam game jika orang tua bisa turut mengontrol gadget anak-anaknya.” terang Ken.

“Goalnya adalah diharapkan Fitria dapat menjadi pioneer, sebab selangkah didepan jaman cepat berubah, banyak kompetitor edukasi teknologi kreatifitas dalam dunia teknologi informasi.” tutup Ken.

Temukan juga kami di Google News.