Jakarta – Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari gerak cepat untuk menelusuri kebenaran dugaan peretasan ratusan ribu data DPT di KPU RI.

Menurut Hasyim, saat ini Divisi Data dan Informasi KPU RI bersama Gugus Tugas Keamanan Siber Sistem Informasi KPU RI sedang melakukan pengecekan atau digital foot print analysis terhadap sistem informasi KPU yang memuat data pemilih.

“Gugus Tugas Keamanan Siber tersebut adalah gugus tugas yang dibentuk oleh KPU RI yang bertugas memonitoring dan memproteksi seluruh sistem informasi yang dikelola oleh KPU. Personalia dalam gugus tugas tersebut terdiri dari perwakilan dari lembaga-lembaga yang otoritatif menjaga keamanan siber di Indonesia,” tegas Hasyim, hari ini.

Pada waktu Bjorka, kata dia, situs KPU juga diisukan teretas, tetapi faktanya tidak teretas. Data yang dipublikasikan oleh Bjorka bukan file data Pemilih Serentak 2019 ataupun 2024.

Selain itu, kata dia, semua sistem informasi yang dikelola oleh KPU telah tersertifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. Semua sistem informasi tersebut dilengkapi atau diproteksi dengan firewall yang dapat dihandalkan. Misalnya pada waktu tahapan pendaftaran partai politik calon peserta pemilu, ada ribuan serangan peretasan terbadap SIPOL (Sistem Informasi Partai Politik).

“Alhamdulillah, sampai dengan seluruh tahapan pendaftaran partai politik calon peserta pemilu tersebut selesai dengan ditandai pengundian nomor urut partai politik peserta pemilu, SIPOL KPU dalam kondisi aman terlindungi dengan baik dari serangan aksi peretasan,” tukasnya.

Temukan juga kami di Google News.