Jakarta – Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Novel Bamukmin secara tegas menyatakan penolakannya terhadap kunjungan Coldplay ke Indonesia, yang berencana menggelar konser di Gelora Bung Karno (GBK) pada Rabu, 15 November 2023.

Novel Bamukmin menolak kedatangan Coldplay karena tanggal tersebut berdekatan dengan jadwal politik Pemilu 2024, oleh karena itu ia menolaknya demi menjaga persatuan negara.

Selain itu, Novel mengungkap ada laporan yang menghubungkan Coldplay dengan dukungan isu LGBT yang dianggap bertentangan dengan ideologi negara Indonesia dan dilarang di sana.

“Kalau memang sampai mereka jadi menggelar konser, itu artinya kita mendukung mereka mengkampanyekan LGBT dan atheis yang sangat bertentangan dengan nilai agama dan Pancasila,” katanya dikutip dari Antara.

Apabila promotor tetap memutuskan untuk mengundang Coldplay, PA 212 tidak akan ragu untuk melakukan aksi besar-besaran yang melibatkan pengepungan bandara.

“Sekali lagi saya menghimbau panitia dan promotor segera membatalkan niatnya mendatangkan Coldplay karena masih banyak grup musik lain yang bagus dan tidak mendukung LGBT dan atheis,” tuturnya.

“Tapi kalau masih nekat, maka kita akan gelar aksi besar dengan memblokir lokasi atau kita akan kepung bandara,” ancamnya.

Hal ini direspons oleh salah satu akun dengan username @yusuf_dumdum. Sosok di balik akun ini membongkar perihal dugaan standar ganda PA 212 terhadap konser Coldplay di Indonesia.

Dugaan standar ganda itu nampak saat PA 212 menolak dengan keras konser Coldplay namun mendukung pergelaran Formula E.

“Saat Formula E dipenuhi kampanye LGBT, PA 212 dan gerombolan sales agama pada mingkem. Bahkan gerombolan mereka tetap mendukung Formula E digelar. Giliran Coldplay konser di Indonesia, PA 212 menolak dg alasan mereka mendukung LGBT. Menolak kok pilih2?”, cuitnya.

Diketahui terdapat salah satu tim pembalap formula E yang mengkampanyekan LGBT saat race di Jakarta.

Kampanye LGBT itu dilakukan dengan menempelkan stiker berwarna pelangi pada bagian kendaraan yang digunakan selama balapan, diduga ditempatkan pada mobil Tim ROKiT Venturi Racing.

Temukan juga kami di Google News.