Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj mengingatkan kepada para khatib-khatib Jumat untuk tidak menyampaikan khutbahnya dengan bernada provokatif dan mencaci maki.
“Khatib-khatib Jumat tidak sah jika isinya mencaci maki, khutbah itu bukan provokasi dan menyebar kebencian,” tegas Said Aqil, Jumat (28/10/2016).
Lebih lanjut, Said Aqil mengingatkan kembali secara agama khutbah yang menyebarkan kebencian adalah tidak sah.
“Walaupun itu kepada binatang, mencaci maki itu tidak boleh. Secara agama, khutbahnya tidak sah jika menyebarkan kebencian,” tuturnya.
Said menekankan bahwa lisan itu lebih berbahaya daripada tindakan. Oleh karenanya, dia menghimbau kepada semua pihak untuk tidak menyampaikan kata-kata kasar ke orang lain.
“Ngomong kasar jelek, misuh-misuh, ngumpat-ngumpat, kepada siapa pun itu tidak boleh,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan