Jakarta – Ketua Umum Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Lukman Hakim mengakui isu permainan politik Suku, Agama, Ras (SARA) kerap muncul di ajang pesta demokrasi.
“Munculnya isu-isu di medsos yang mengatakan kalau kita dipimpin non muslim dll akan hancur, jangan percaya, itu cuma permainan politik saja. Kalau tidak ada Pilkada, ya tidak akan muncul isu tersebut,” tegas Lukman, saat diskusi bertema “Refleksi Sumpah Pemuda: Membangun Jiwa Nasionalisme dengan Semangat Kebersamaan dan Gotong Royong tanpa Diskriminasi SARA di Restro Warung Komando, Tebet, Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Waketum Bidang Kerjasama Jaringan dan Internasional KPP PRD pun membandingkan peristiwa 32 tahun yang telah dibelenggu oleh Orde Baru (Orba), namun sekarang di era reformasi justru terkesan malah repot nasi. Dia berharap agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menjalankan Nawacita dan kembali ke cita-cita bangsa.
“Nawacita jangan sampai menjadi dukacita karena menghamba kepada kepentingan asing,” jelasnya.
Sementara itu aktivis Perhimpunan Remaja Katholik Indonesia Elmo menginginkan Pilkada DKI nantinya bisa berlangsung dengan aman dan damai. Elmo menghimbau agar isu perbedaan agama, suku, ras, dan antar golongan (SARA) itu tidak dicampur adukkan dengan perjuangan bersama.
“Pemuda tidak boleh oportunis. Semangat yang dibangun harus semangat kebangsaan. Kita semua satukan tekad untuk meningkatkan rasa nasionalisme,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan