Jakarta – Komunikasi Ulama dan Masyarakat (Forkum) mengingatkan semua pihak terutama para pengamat dadakan untuk tidak gampang menyerukan pernyataan provokatif ditengah-tengah pertarungan perebutan kursi No. 1 dan 2 di DKI yang kian memanas paska pernyataan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal surat Al Maidah ayat 51.

“Biarkan MUI yang menyelesaikan dan soal proses hukumnya biar Kepolisian. Jangan semuanya ikut bicara. Banyak dimedia-media sosial, ada pengamat dadakan, ulama dadakan. Ini kok malah provokatif,” tegas Ketua Umum Forkum Gus Sholeh MZ, Kamis (13/10/2016).

Lebih lanjut, Gus Sholeh berpesan agar pesta demokrasi yang akan diikuti semua masyarakat Jakarta yang multi etnis, suku dan agama ini tidak menjadi panas, dan kembalikan pada suasana semula yang sejuk.

“Jangan gara-gara Pilgub ini kita jadi panas, jangan sampai rugi. Kita tetap Indonesia. Kalau sudah terbakar ya kita yang rugi sendiri,” tuturnya.

Gus Sholeh juga menyayangkan jika Pilkada DKI 2017 ini hawanya berubah menjadi seperti mau perang. Ia menghimbau segenap pihak baik tokoh agama, masyarakat, dan elit politik untuk menjaga Indonesia tetap damai.

“Pemilu adalah pesta demokrasi. Namanya pesta ya seneng-seneng. Tapi ini Jakarta hawanya pemilu kok malah seperti mau perang. Kita ingin semua cinta perdamaian, dan Indonesia miliki bersama,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.