Berbagai skandal yang melibatkan pejabat daerah, di antaranya skandal pemakaian narkotika, obat-obatan dan zat terlarang, seperti tak pernah berhenti di Indonesia. Sebuah tayangan video yang beredar di media sosial memperlihatkan dua anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat diduga sedang mengkonsumsi sabu-sabu.
Tayangan yang menjadi viral ini berawal dari laman Facebook yang mengatasnamakan Marsya Agustien yang diunggah pada Jumat (7/10/2016). Hingga Minggu (9/10/2016), video itu telah dibagikan lebih dari 44 ribu orang dan dikomentari lebih dari lima ribu pengunjung.
Si pengunggah video, dalam laman Facebook itu, menuliskan “Apa pendapat anda tentang Video 2 oknum DPRD Kab. di provinsi Sumbar sedang mengkonsumsi Narkoba jenis sabu”. Di video berdurasi 43 detik itu, terlihat seorang sedang mengisap suatu zat cair di atas sendok menggunakan bong. Seorang lainnya, membantu membakar sendok itu.
Video lebih lengkap kemudian diunggah melalui situs berbagi video, YouTube yang berdurasi 51 detik dan 42 detik. Kedua orang tersebut bergantian peran mengisap dan membakar sendok.
Dua tokoh utama dalam video itu adalah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Salman Hardani dan politisi Partai Demokrat, Januar Bakri. Keduanya telah mengakui video tersebut sekaligus memberikan bantahan.
Salman Hardani, dikutip Vivanews, mengakui sebagai orang yang terekam dalam video itu. Menurut Salman, peristiwa itu terjadi setahun lalu ketika mengikuti kegiatan bimbingan teknik anggota DPRD di Batam, Kepulauan Riau.
Meski ikut mengisap benda cair itu menggunakan bong, Salman mengatakan tak tahu zat itu adalah narkoba jenis sabu. “Saat itu saya selesai mandi dan melihat sebuah benda dalam botol air mineral, kemudian saya memanggil rekan saya untuk mencoba barang tersebut,” kata Salman.
Dewan Pimpinan Daerah PDIP Sumatera Barat, berjanji akan menelusuri kasus ini. Sekretaris Umum DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat, Syamsul Bahri mengatakan akan mencari fakta terkait benda yang diisap kadernya, salah satunya dengan menggandeng kepolisian dan Badan Narkotika Nasional.
“Jika benar terbukti yang diisap kader kami itu adalah narkoba jenis sabu, maka PDI Perjuangan akan memberikan sanksi tegas, termasuk pemecatan,” ujar Syamsul Bahri.
Rekan Salman, Januar Bakri pun membenarkan bahwa dirinya ada dalam video itu. Januar merupakan Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman. Kepada Padang Ekspres, Januar mengatakan telah dijebak dengan video itu.
Ia mengatakan, ketika itu mencoba karena penasaran akan barang yang diperkenalkan oleh temannya. “Saya bukan pelaku dan pengonsumsi barang haram itu. Saya langsung lemas ketika mengetahui ada video saya beredar di Facebook. Kenapa begitu tega orang membuat saya begini,” ujarnya.
Partai Demokrat akan meminta keterangan kepada Januar, Minggu (9/20/2016). Ketua DPD Demokrat Padang Pariaman, Wirya Fansuri mengatakan sudah lama mendengar isu miring terkait kadernya tersebut. “Sebelum video itu beredar, saya pernah mendapat informasi itu. Kami akan memintai keterangan saudara Januar,” ujarnya.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumbar, M Ali Azhar mengatakan sudah mendapat laporan soal video tersebut. Hasil penelitiannya, video tersebut dibuat sekitar 1,5 tahun lalu. Ali tidak menampik bila orang yang berada dalam video tersebut sudah menjadi target operasi kepolisian dan BNN.
Berdasarkan informasi, kata Ali Azhar, yang bersangkutan sudah tidak memakai lagi di Padang, tetapi di Jakarta. Ali Azhar menegaskan, para pejabat yang mengonsumsi narkoba sekarang sedang tiarap. “Tinggal menunggu hari naas saja,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan