Jakarta – Ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta 2017 diprediksi akan diwarnai dengan persaingan ketat. Namun salah satu pasangan Cagub / Cawagub DKI yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno diterpa isu gejolak didalam internalpartai pengusungnya.
Salah satu gejolak itu muncul dari akar rumput PKS Relawan Jakarta Keren pendukung Muhamad Idrus, yang mengaku belum memberikan dukungan bulat kepada pasangan Anies – Sandi. Lantaran PKS justru tidak mendorong kadernya sendiri, meskipun resmi mendukung pasangan tersebut.
“Saya yakin ini gejolak dari akar rumput sangat kuat. 65% kader PKS mereka tidak akan mendukung pasangan Anies-Sandi. Karena PKS bukan mendorong kadernya sendiri. Yang jelas bekerja adalah Bang Idrus, tapi tidak diapresiasi oleh elite partai,” tegas M Hadi Nainggolan, Ketua Tim Relawan Jakarta KEREN, Selasa (27/9/2016).
Terkait Muhamad Idrus yang kini merapat ke pasangan Anies-Sandi, Hadi mengatakan dukungan tersebut masih personal dan belum diputuskan final. Dalam waktu dekat ini pihaknya akan putuskan siapa yang paling layak dan relevan untuk didikung dan dimenangkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nantinya.
“Intinya kami dan semua elemen yang selama ini di belakang Bang Idrus seperti ratusan ribu relawan Jakarta Keren, para habib, kyai kampung, ustad muda, ustazah, ratusan komunitas siap untuk memimpin perjuangan untuk mengalahkan gubernur petahana,” papar Hadi.
Dukungan JakartaKEREN ini nantinya bersifat final dan totalitas jika telah menetapkan dukungannya.
“Tentu ada beberapa parameter, diantaranya adalah Cagub yang konsen dan mendukung gerakan-gerakan anak muda di Jakarta, Cagub yang mau serius membina komunitas-komunitas anak muda kreatif, Cagub yang visioner terhadap pembangunan kota jakarta yang KEREN. Ini akan kita amati nanti,” tutup Hadi.
Yakin Kompak dan Solid Dukung Anies-Sandi
Tim pemenangan Anies – Sandi (ASA) memastikan partai Gerindra dan PKS yang pernah bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP) akan selalu bersahabat. Keduanya diyakini bakal menunjukkan kekompakannya untuk terus bersama mensukseskan Pilkada DKI 2017.
“Gerindra dan PKS sudah sejak lama menjalin kerjasama politik di berbagai daerah. Ajang Pilkada ini justru akan menunjukkan kekompakannya, solidaritas, dan saling bekerjasama,” ungkap Jubir tim pemenangan ASA Anggawira.
Ketua BPP Hipmi itu menilai kemenangan hanya bisa didapatkan bila masing- masing pihak bisa menjalin sinergi dengan baik dan mengesampingkan ego masing- masing.
“Kami tidak ingin berjalan sendiri- sendiri dan membentuk tim pemenangan sendiri. Karena ini adalah perjuangan bersama jadi semuanya juga harus dilakukan bersama dengan mengedepankan nilai- nilai demokrasi,” jelas dia.
Selain itu, Anggawira menegaskan hingga detik ini, pihaknya jauh dari guncangan internal yang berpotensi ada gejolak soal memberikan dukungan kepada Anies dan Sandi.
“Sebisa mungkin kami hindari hal- hal seperti itu. Jika ada perbedaan pendapat atau gagasan kami lebih baik membicarakannya secara musyawarah dan kekeluargaan karena kami ingin mengedepankan demokrasi sejuk yang fokus pada adu ide dan gagasan,” beber dia.
Pilihan Anies-Sandi Diambil dengan Pertimbangan Berbagai Aspek Tanpa Tekan Ego
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade menyebut keputusan mengusung Anies-Sandi, diambil dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Terutama menekan ego masing-masing partai atau kepentingan kelompok demi kepentingan masyarakat Jakarta yang lebih besar.
“Ini diharapkan akan adanya perubahan di DKI Jakarta yang lebih baik dan kepemimpinan baru yang berkeadilan,” tutur Andre.
Lebih lanjut, Andre mengajak seluruh pengurus, kader dan simpatisan partainya untuk bergerak memenangkan pasangan Anies-Sandi. Dua figur cagub dan cawagub yang dinilainya cerdas, beradab dan santun membangun Jakarta ke depan tanpa menyakiti.
“Minggu ini kami akan bentuk tim sukses dari Gerindra dan PKS dan berbagai tokoh dan kelompok masyarakat pendukung Anies-Sandi. Figurnya sangat tepat, cerdas, beradab dan santun membangun tanpa menyakiti,” katanya.
Lebih jauh, Andre menyakini keputusan pemilihan dua figur yang diusung Gerindra – PKS dinilai sudah tepat.
“Dukungan masyarakat luar biasa atas keputusan Gerindra dan PKS mengusung pasangan Anies-Sandi, sampai saat ini dukungan terus mengalir dari berbagai kalangan,” ucap dia.
Jika Anies-Sandi Menang, Jabatan Gubernur DKI adalah Amanah
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menegaskan jabatan Gubernur DKI Jakarta merupakan amanah yang harus diemban oleh Anies-Sandi jika mereka menang.
“Sehingga berhenti di tengah jalan tentu tidak etis dan bahkan mungkin menabrak aspek yuridis pula,” kata Sohibul.
Oleh karenanya, kata Sohibul, partainya dan Partai Gerindra mengadakan gentleman’s agreement atau kesepakatan tidak tertulis dengan pasangan calon yang mereka usung yakni Anies-Sandi. Perjanjian tersebut mengharuskan agar Anies-Sandi menyelesaikan masa kerjanya memimpin DKI Jakarta hingga 2022.
“Ini tentu dengan catatan jika mereka memenangkan kontestasi Pilkada DKI 2017,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan