Jayapura – Jefry Wenda yang merupakan Juru Bicara Petisi Rakyat Papua (PRP) mencoba memprovokasi warga papua dari akar rumput untuk ikut dalam aksi PRP yang diagendakan Jefry Wenda pada tanggal 29 Juli ini. Namun, bukan dukungan yang diterima justru Jefy Wenda mendapatkan hujatan dari Netizen.

Dalam video yang tersebar Jefry Wenda pada hari senin memblow up ajakannya yang berisi himbauan kepada warga akar rumput, mahasiswa, orang papua untuk ikut dalam aksi PRP yang akan dilakasanakan pada hari jumat nanti untuk melakukan aksi Long march ke Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPR).

“Saya Himbau kepada seluruh orang papua, mahasiswa, pns, karyawan, pengusaha untuk ikut mengambil bagian dalam aksi long march ke Kantor DPR Papua untuk membatalkan UU DOB dan Otsus Jilid II” ajak Jefry dalam videonya.

Bukan dukungan yang diberikan oleh warga sebaliknya Jefry mendapatkan cacian dan hujatan dari warganet, “Demo-demo terus ko tidak capek kah?” tulis Nero Wetipo dalam postingannya, bahkan Nero menambahkan komentarnya “Kalian PRP bisa hargai sedikit orang lain untuk mendapatkan kenyamanan dalam beraktifitas, Jalan ini fasilitas umum bukan PRP yang bikin”.

Akun orang papua juga mengomentari ajakan Jefry Wenda, “Jefry ko tidak bisa lihat orang papua tenang kah? Kalau tidak ada kerjaan pulang kampung cangkul tanah untuk bikin kebun itu lebih baik”.

Bahkan akun John Kogoya dengan tegas mengancam Jefry Wenda kalau masih terus melakukan aksi-aksi yang menolak pemerintah dan mengganggu Kamtibmas, Semuel Kogoya mengancam akan menurunkan massa melawan kelompok PRP, “Kalau PRP masih terus mengganggu Kamtibmas maka kami juga akan menurunkan massa menghalau kelompok PRP”.

Yang paling banyak netizen meminta agar aparat keamanan dapat menindak tegas dan proses hukum siapa saja yang mengganggu kenyamanan publik.

Pantauan media juga didapat pernyataan tegas dari Akademisi Uncen yaitu Dr. Apolos Safanpo ST., MT., yang meminta seluruh dosen dan mahasiswa tetap melaksanakan aktivias akademik dan non akademik seperti biasa, bahkan Apolos Safanpo yang juga merupakan rector Uncen mengajak semua lapisan masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang dapat menimbulkan keresahan dan di msyarakat.

Berbeda dari akademisi, para tokoh adat Tabi mengutuk keras rencana aksi demo yang terus dibuat oleh Jefry Wenda dan PRP, “Sebagai tokoh adat tabi, kami mengutuk keras rencana aksi turun jalan PRP pada 29 Juli nanti, Jangan bikin rusuh dan ganggu kenyamanan dan kedamaian tanah tabi”.

Hingga saat ini belum terlihat tangapan dan respon dari PRP ataupun Jefry Wenda terkait hujatan dan cacian dari para warganet terhadap Jefry.

Temukan juga kami di Google News.