Jakarta – Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia resmi mengukuhkan Jendral TNI (Purn) AM Hendropriyono sebagai Ketua Umum, setelah terpilih secara aklamasi dalam Kongres Luar Biasa yang dihadiri 33 Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) dan 498 Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPK) se- Indonesia di Hotel Millenium, Jakarta, Sabtu malam (27/8/2016).
Kongres Luar Biasa PKP Indonesia dibuka oleh Pendiri dan Ketua Dewan Penasehat Jendral TNI (Purn) Try Sutrisno, Mantan Ketua Umum PKPI Indonesia Isran Noor, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Ketua DPD RI Irman Gusman dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI Achmad Basarah, Wasekjen Partai Hanura Sarbini dan Muhammad Pradana.
Dalam pidato politiknya, Hendropriyono mengatakan bahwa terpilihnya sebagai Ketua Umum tidak pernah ia duga, di tengah masa pensiunnya dari dunia politik, mendapat amanah terhormat dan berat untuk memimpin PKP Indonesia.
“Sebagai prajurit Saptamarga, karena perkembangan keadaan strategis global dan nasional yang memprihatinkan sekarang, dengan ini saya menyatakan siap untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Sejalan dengan pidato pembukaan yang disampaikan Pendiri dan Pembina PKP Indonesia, Try Sutrisno, untuk melanjutkan cita-cita alm. Jend TNI (Purn) Edi Sudrajat dan para senior PKPI lain nya adalah dengan membina sikap politik yang anti terorisme, anti narkoba, anti korupsi dan anti perdagangan manusia, lanjut Hendropriyono.
Hendropriyono juga memaparkan strateginya untuk membangun PKPI dengan terus menerus melahirkan kader-kader bangsa secara terencana, bertingkat, berlanjut.
“Dengan pola strategi, menempatkan tokoh-tokoh senior sebagai penasihat, tokoh-tokoh senior bercampur junior sebagai para pakar, dan menggerakkan tokoh muda sebagai pengurus dari tingkat nasional hingga desa, serta melibatkan organisasi masyarakat untuk mencapai visi dan misi partai” ujarnya.
Menurut Hendropriyono peremajaan PKPI dalam pewarisan nilai-nilai dasar Pancasila dan UUD 1945 adalah merupakan keniscayaan. Untuk itu harus dilaksanakan dengan segera guna menghadapi berbagai Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan. Prinsip yang harus dipegang teguh adalah 4 Pilar Kebangsaan, yakni: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Diakhir pidatonya Hendropriyono mengajak kader PKPI se-Indonesia yang berada di persimpangan jalan untuk kembali ke PKPI hasil Kongres Luar Biasa ini, untuk bersama-sama mewujudkan kehidupan rakyat Indonesia yang aman dan sejahtera lahir batin.
Tinggalkan Balasan