Jakarta – Pengamat Anggaran dan Politik Uchok Sky Khadafi ikut menyikapi isu reshuffle kabinet kerja Jokowi-JK jilid kedua. Uchok menjelaskan ada beberapa posisi Menteri yang layak untuk diganti oleh Presiden Jokowi. Posisi pertama yaitu Jaksa Agung HM. Prasetyo yang dinilai tidak membuat nyaman publik ketika kasus korupsi Bansos Medan terungkap.

“Pak Jokowi harus mendengar hati nurani publik agar Jaksa Agung diganti, dan abaikan rasa tidak enak sama surya paloh,” kata dia, Selasa (26/7/2016).

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Center For Budget Analysis (CBA) itu mengharapkan agar posisi Jaksa Agung diisi figur yang profesional bukan dari kader partai. Kata dia, Surya Paloh menganggap Jaksa Agung saat ini adalah kader terbaik Nasdem, tapi kinerja minim atau nol prestasi.

“Apakah ini yg diinginkan oleh Presiden Jokowi atas Jaksa Agung yang nol pretasi,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Uchok, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso juga harus diganti lantaran minim prestasi, dan banyak kecolongan informasi seperti Bom Thamrin meledak. Namun, ia mengingatkan agar penggantinya bukan berasal dari unsur TNI maupun Polri.

“Kalau bisa Kepala BIN jangan dari Polisi. Karena akan hanya membuat “kakak tua” atau TNI ogah dipimpin oleh “adik muda”,” cetusnya.

Uchok pun memberikan jalan tengah sosok pengganti Bang Yos untuk mengisi Kepala BIN. Jalan tengah itu adalah Presiden harus mencari orang sipil, yang berkarir dari BIN sejak dari bawah sampai tingkat paling atas, tapi belum pernah jadi Kepala BIN.

“Artinya, sosok itu memiliki profesi didunia intelijen, dan untuk ditampil dipublik saja tidak mau memperlihat bahwa dia seorang yang cakep atau pengalaman dalam dunia intelijen. Paham tentang peta konflik timur tengah atau ISIS,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.