Tribunrakyat – Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai rencana Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membentuk intelijen pertahanan hanya akan memboroskan keuangan negara.

“Pembentukan intelijen pertahanan akan hanya menghambur-hamburkan anggaran negara saja,” tegas Uchok, Sabtu (11/6/2016).

Selain itu, Uchok juga menyoroti usulan Kemenhan perihal rekruitmen sumber daya manusia untuk intelijen pertahanan yang banyak berasal dari kalangan militer. Menurut dia, jika hal itu benar terjadi maka pembentukan intelijen pertahanan hanya untuk mendorong militer masuk ke ranah politik.

“Kalau ini betul, maka publik hanya bisa geleng-geleng kepala saja, dan ternyata pembentukannya hanya untuk mendorong militer masuk ke politik lagi,” terang dia.

Namun, pengamat anggaran politik itu mengakui kondisi lembaga intelijen di Indonesia kini sedang ‘lumpuh’ sehingga banyak kejadian lolos dari pantauan intelijen. Uchok juga mengaku kaget dengan rencana pemerintah yang ingin membuat intelijen pertahanan itu, lantaran secara teori lembaga-lembaga intelijen kurang berkordinasi sehingga antara BIN, BAIS, dan Kepolisian lumpuh atau tidak ada informasi akurat yang masuk untuk dijadikan kebijakan pemerintah.

“Intelijen pertahanan yang akan dibentuk bukan sebuah solusi saat ini karena selain akan mengganggu atau hanya bikin marah lembaga-lembaga intelijen yang ada,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.