Jakarta – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Pusat- Utara mengutuk keras tindakan premanisme oknum-oknum kepolisian terhadap kader HMI MPO saat berdemo didepan Istana Negara sikapi 20 tahun reformasi.

“Kami mengutuk tindakan premanisme oknum kepolisian,” tegas Ketua HMI Pustara Adim Rajak, hari ini.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Dimpo ini juga akan melakukan konsistensi gerakan mahasiswa dengan melakukan konsolidasi antar organ yang tergabung dalam organisasi Cipayung Plus untuk turun aksi Demonstrasi lagi mengepung dan menduduki Istana Merdeka.

“Kami akan mendesak pihak Kepolisian agar segera menghentikan cara-cara brutal terhadap setiap aksi mahasiswa demi kepentingan perbaikan bangsa dan negara tercinta ibu pertiwi lndonesia,” sebut dia.

Dijelaskannya, mahasiswa sebagai agen of change dan control sosial dinilai penting agar pihak keamanan Negara dalam menyikapi berbagai macam masukan untuk pembangunan dan masa depan bangsa. Bukan malah menjadi semakin masif dalam menyikapi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa.

“Dalam dunia demokrasi Indonesia saat ini menghargai sebuah beda pendapat dimuka umum dijamin oleh konstitusi negara,” sebut dia.

Selain itu, tambah dia, pendekatan humanistik harus lebih dikedepankan dimanapun yang namanya aksi secara terbuka demi mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada masyarakat merupakan sebuah keharusan turun jalan bagi kalangan mahasiswa dan masyarakat secara umum.

“Pemukulan pihak kepolisian terhadap mahasiswa menujukkan pendekatan yang tidak humanistik dan jauh dari rasionalitas umum,” ujarnya.

“Negara ini kalaupun di bungkam suara kritisnya maka rakyat dan mahasiswa akan lebih besar gelombang perlawanannya,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.