Jakarta – Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui kesalahan yang dibuat relawannya “Teman Ahok” yang ingin melakukan aktivitas politik di Singapura hingga pada akhirnya dideportasi.
Ahok pun mengimbau kepada siapapun pihak atau individu yang berniat mendukungnya agar taat kepada aturan. Terlebih aturan yang dimiliki negara lain.
“Ya kita mengimbau orang yang mau dukung saya itu harus perhatikan aturan juga. Jangan terlalu semangat sampai aturan dilanggar, jadi stres sendiri akhirnya kan,” kata Ahok, di Balai Kota Jakarta, Senin (6/6/2016).
Gubernur pun mengaku sudah tahu penyebab mengapa dua orang relawan pendukungnya, Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris sampai dideportasi dari Singapura.
Menurut Ahok, pemerintah Singapura sudah mengetahui rincian acara di sana. Pernyataan Teman Ahok bahwa rundown acara sudah berubah dinilai terlambat.
“Rupanya, orang Singapura sudah tahu semua kegiatan ini. Terakhir dia ubah (rundown), dia (Teman Ahok) bilang ‘enggak-enggak’ (kumpulin KTP) pun dianggap Singapura sudah niat,” terangnya.
Meskipun panitia mengaku sudah mengubah brosur undangan tersebut, Ahok mengatakan, niat awal mereka sudah dicatat pemerintah Singapura. “Bagi orang Singapura, ganti (acara) enggak ganti tapi kamu udah niat. Jadi ya enggak boleh,” ujar Ahok.
Dua pendiri “Teman Ahok”, Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris dideportasi dari Singapura. Mereka dilarang memasuki Singapura karena akan melakukan kegiatan politik dal acara food festival.
Meski demikian, “Teman Ahok” membantah akan melakukan pengumpulan KTP. Mereka juga membantah bahwa kedatangan mereka di Singapura mengatasnamakan “Teman Ahok”.
Tinggalkan Balasan