Jakarta – Presiden Joko Widodo telah menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Norwegia Berge Brende, di Istana Merdeka, Selasa (31/5/2016). Turut serta Menlu Norwegia adalah Ambassador of the Kingdom of Norway for the Republic of the Indonesia Stig Traavik, Director for Regional Affairs Gunn Jorid Roset, Deputy Director of the Secretariat of the MoFA Anne Kirsti Karlsen, Political Adviser to the Minister of Foreign Affairs of the Kingdom of Norway Peder Egseth, dan Adviser Elisabeth Hallenstvedt.

Dalam keterangan pers usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden dalam pertemuan mengutarakan bahwa kunjungan pertama Berge Brende sebagai Menteri Luar Negeri Norwegia ke Indonesia dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dengan Norwegia.

“Presiden manyampaikan ada 2 prioritas penting dalam kerja sama Indonesia dengan Norwegia, yakni kerja sama di bidang lingkungan hidup dan kehutanan serta kerja sama di bidang perikanan,” ungkap Menlu.

Retno menjelaskan, antara Indonesia dengan Norwegia sebelumnya telah memiliki kerjasama yang dinamakan dengan “Redd+” sejak 2010 yang bertujuan untuk mengurangi emisi dan degradasi hutan. Kerja sama tersebut terdiri dari 3 fase, yakni fase persiapan, fase transformasi, dan fase implementasi. Menurut Retno, saat ini Indonesia dan Norwegia sedang berada di fase peralihan antara fase pertama dan kedua.

“Oleh karena itu, Presiden tadi memberikan arahan kiranya kerja sama ini dipercepat implementasinya sekaligus mempererat kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Badan Restorasi Gambut,” tambahnya.

Terkait dengan kerja sama di bidang perikanan, Menlu menyampaikan bahwa sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti telah melakukan kunjungan ke Norwegia dan bertemu secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Norwegia. Kedua negara menyepakati untuk melakukan kerja sama di bidang perikanan antara lain dalam bentuk pemberantasan illegal fishing, perikanan budidaya, serta pengelolaan ikan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Itu dua prioritas yang diinginkan oleh Indonesia agar dapat terus diperkuat dengan Norwegia,” jelasnya.

Sementara itu, pihak Norwegia menyampaikan bahwa hubungan perdagangan dan investasi terus meningkat karena Norwegia memiliki pension fund yang telah diinvestikan sebesar USD 1,2 miliar di Indonesia. Menteri Luar Negeri Norwegia juga menyampaikan bahwa kerja sama dengan Indonesia yang memiliki potensi untuk dapat diperkuat antara kedua negara ialah kerja sama di bidang energi air (hydro power).

“Menteri Luar Negeri Norwegia menyampaikan, hampir 100 persen energi yang dipergunakan di Norwegia bersumber dari hydro power dan sudah mulai ada beberapa investasi dari Norwegia di bidang hydro power,” terang Retno.

Temukan juga kami di Google News.