Jakarta – Istri keempat anggota DPR RI dari PKS dan calon kontestan Pilkada Gubernur Nusa Tenggara Barat 2018, Dr. Zulkieflimansyah Aries Suci Handayani menyambangi kantor Komnas Perempuan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Komnas Perlidungan Anak untuk meminta keadilan dan mengadukan nasibnya atas perlakuan buruk suaminya baik sebelum menikah dan sesudah menikah siri.

Sebagaimana diketahui Aries Suci Handayani dinikahi oleh Zulkiflimansyah tahun 2016 setelah Aries Suci melaporkan perlakuan Zulkiflimansyah kepada DPP PKS. DPP PKS memediasi dengan memerintahkan Zulkiflimansyah untuk menikahi Aries Suci atas apa yang telah diperbuat.

Aris Suci dikabarkan memegang bukti perlakuan Zulkiflimansyah sebelum dinikahi. Namun setelah dinikahi Aries Suci justru ditelantarkan bersama kedua anak Aries Suci hasil dari pernikahan sebelumnya. Aries Suci dipindahkan dari Sumbawa ke Jogkarta namun tak lagi dihiraukan.

Sejak perlakuan awal Zulkiflimansyah, Aries Suci sudah melapor ke struktur PKS di pusat, namun tak ada tindakan yang berarti yang membuat sikap Zulkiflimansyah berubah dan memperlakukan Aries Suci layaknya sebagai seorang Istri. Aries Suci justru dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh Zulkiflimansyah dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Aries Suci juga beberapa kali ke Mahkamah Kehormatan DPR RI melaporkan Zulkiflimansyah namun lagi lagi tidak diproses. Terlihat betapa kuatnya Zulkuflimansyah karena PKS pun sebagai partai dakwah yang sangat mengedepankan nilai moralitas Islam tak berani membuat putusan pemberhentian terhadap Zulkiflimansyah sebagai kader PKS dan anggota DPR RI, malah masih diberi kepercayaan tinggi oleh PKS .

“Hari Kamis 5 Januari saya sudah mendapat panggilan dari Bareskrim Mabes Polri dengan laporan tindakan penelantaran dan pemisahan dengan dua orang buah hati saya ke Komnas Perempuan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Komnas Perlidungan Anak, sebagai langkah untuk mencari keadilan,” ungkap Aries Suci, hari ini.

Lebih lanjut, Aries Suci Handayani mengaku terheran-heran mengapa partai sekelas PKS sebagai partai dakwah dan Mahkamah Kehormatan DPR RI sebagai lembaga penjaga etik dan marwah DPR, tak menjatuhkan hukuman pemecatan terhadap Dr. Zulkieflimansyah, SE.,MM., padahal publik dan kader PKS tahu bahwa Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri adalah seorang ustad dan lulusan Timur Tengah, sehingga tidak mungkin mentoleransi atau bersikap permisif atas tindakan tak terpuji salah satu kadernya yang duduk di DPR.

“Apakah Dr. Zulkieflimansyah, SE.,MM begitu berkuasa di PKS dan di DPR RI sampai-sampai tak dijatuhi sanksi pemecatan sebagai kader PKS dan anggota DPR RI?,” ucapnya.

Aries Suci mengaku perbuatan Dr. Zulkieflimansyah, SE.,MM kepada dirinya sangat pantas dan layak dijatuhi hukuman sanksi berat berupa pemecatan dari keanggotaan partai PKS dan DPR RI. Sehingga tidak layak menjadi pemimpin dikarenakan tidak dapat dijadikan contoh bagi Follower. Sebab persyaratan penting seorang pemimpin itu adalah unblamable (tidak boleh memiliki celah untuk dapat dipersalahkan) demi menjaga kewibawaan organisasi dan kepatuhan bawahan.

Aries Suci Handayani tidak lama ini (berdasarkan Jawaban PKS sebagai Tergugat di PN Jaksel) baru mengetahui kalau Dr. Zulkieflimansyah, SE.,MM pernah dijatuhi sanksi oleh PKS melalui Dewan Syariah Pusat berdasarkan Surat Keputusan No. 26/LH/K/DSP-PKS/2016.

Aries Suci menilai sanksi yang dijatuhkan PKS ini tergolong sangat ringan, dimana diantara sanksinya diturunkan satu jenjang dari Anggota Dewasa (Muntazim) menjadi Anggota Madya (Muntasib) dan beristighfar setiap hari minimal 100 kali selama 40 hari, padahal mengingat segala perbuatan Dr. Zulkieflimansyah, SE.,MM kepada dirinya, hukuman yang dijatuhkan PKS mempertontonkan ketidakberpihakan pada perempuan yang teraniaya”.

Aris Suci Handayani berharap dengan mendatangi Komnas Perempuan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Komnas Perlidungan Anak akan mendapat keadilan dan dilindungi lembaga negara dan ulama negara, sehingga Dr. Zulkieflimansyah, SE.,MM dihukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Temukan juga kami di Google News.