Jakarta – Ratusan pemuda dan mahasiswa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta Pusat – Jakarta Utara (Pusara) dan Pemuda Halmahera Selatan (Halsel) kembali menggeruduk Kejaksaan Agung (Kejagung RI), Selasa siang (24/5/2016).

Mereka mendesak Kejagung agar segera merespons untuk menyelesaikan proses hukum atas dugaan kasus korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos) Rp 26 M dan Kasus Kapal Cepat Halsel Expres yang diduga melibatkan sejumlah pejabat diantaranya mantan Bupati Muhammad Kasuba, Bambang Hermawan, Iswan Hasim, Nurlela dan petinggi Partai PKS.

“Kejagung jangan lambat untuk bergerak untuk menyelesaikan kasus korupsi dana Bansos 26 M yang melibatkan sejumlah pejabat,” terang Ketua Pemuda Halsel, Rofik.

Koin untuk KejagungDalam aksinya kali ini, demonstran menyerahkan kotak koin untuk Kejagung, sebagai bentuk perlawanan terhadap para koruptor tersebut.

“Kami tidak berhenti di sini saja, hingga keadilan bisa ditegakkan dan para koruptor bisa diberantas,” jelas Rofik.

Rofik mensinyalir penanganan kasus tersebut, diduga sengaja mau di kaburkan oleh Kejati Malut. Oleh karenanya, pihaknya mendesak Kejagung RI agar segera secepatnya memerintahkan kepada Kejari dan tim penyidik kasus bansos dan Halsel expres cepat di tuntaskan.

Hal senada juga dilontarkan Kabid PTKP HMI Cabang Pusat Utara, Ranjes Reubun. Ranjes meminta kepada Kejagung agar mencopot Ketua tim penyidik Kejati Malut Ketut Winawa. Ranjes menilai Ketua dinilai tak layak untuk menjabat kembali lantaran sekian banyak kasus korupsi di Halsel tak pernah sampai hingga meja Pengadilan.

“Aksi ini nanti nya akan kami lanjutkan ke Istana negara meminta kepada Presiden untuk intervensi Kejagung agar secepatnya di selesaikan,” tukasnya.

Selain itu, massa melanjutkan aksi serupa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jl. HR. Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan.

Temukan juga kami di Google News.