Jakarta – Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka penyidikan barter proyek kasus reklamasi teluk Jakarta.
Hal itu terkait isu bocornya Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus reklamasi oleh penyidik KPK di publik. Salah satunya menyebutkan PT Agung Podomoro Land (APL) membiayai penggusuran kawasan prostitusi Kalijodo di Penjaringan, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Perusahaan itu dikatakan mengeluarkan Rp6 miliar atas permintaan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk penggusuran Kalijodo dan mengerahkan 5.000 personel gabungan.
“Bocor BAP ini, berarti KPK harus membuka penyidikan barter proyek ini atau harus mengembang kasus suap sanusi menjadi kasus barter proyek di Pemda Jakarta,” kata Uchok, Jumat (13/5/2016).
Menurutnya, tidak boleh Pemda Jakarta menerima alokasi anggaran yang lain, dan tanpa sepengetahuan DPRD. Apalagi ada sebesar Rp. 6 Milyar diambil dari pengembang untuk mengusur kalijodo.
“Dan ini adalah bentuk korupi penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan,” terang dia.
Oleh karenanya, lanjut Uchok, lembaga antirasuah untuk segera memanggil Ahok dalam kasus tersebut.
“Dan KPK harus fokus pada kasus ini untuk membongkar aktor intelektual koruptornya siapa,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan