Koma.id – Proses pendidikan tidak terlepas dari cara berpikir, sikap dan perilaku yang mengandung nilai nilai idealis, oleh karenanya lembaga pendidikan dengan segala komponenya akan mengajarkan pada kebenaran dalam berbagai hal. Kebenaran Akhlak, Kebenaran Moral, Kebenaran Ilmu pengetahuan dengan segala landasan teori, kebenaran sikap dan perilaku yang diramu melalui berbagai landasan pemikiran melalui penelitian hingga membawa kemanfaatan. (ontologi, epistimologi, Aksiologi).
Pendidikan bukan hanya mentranformasi Ilmu pengetahuan, lebih dari itu menanamkan Akhlak yang ditampilkan dalam bentuk perilaku dan perbuatan.
Jika dalam pendidikan terjadi penyimpangan dapat menimbulkan pertentangan pemahaman (kontraproduktif konsep) sehingga menjadi embrio ambiguitas mindset yg mengarah pada munculnya kepribadian ganda.
Analoginya sebagai berikut:
Saat seorang pendidik mengajarkan tentang berbuat baik kepada sesama, kemudian di dalam prosesnya disertai kekerasan terhadap serdik dg alasan pendisiplinan dan penerapan aturan, akan menimbulkan pertanyaan.

Bagaimana bisa seorang mengajarkan kebaikan tetapi diikuti dengan kekerasan. Bagaimana bisa seorang pendidik mengajarkan kejujuran tetapi dalam proses pendidikan memberikan contoh kebohongan untuk menutupi kecurangan (masih ingat kalimat pengasuh atau senior “kamu boleh melanggar yang penting tidak ketahuan?”). juga seperti kalimat ( yang penting pinter pinter saja) Bagaimana bisa seorang pendidik mengajarkan keikhlasan tetapi dalam proses pendidikan ada pungutan, dan sebagainya.
Kontradiktif pengajaran dan contoh gadik sebagai role model akan menimbulkan pertentangan pikir bagi peserta didik dalam menerapkan hasil pembelajaran dan impelentasi dalam perbuatan.
Kondisi yang bertentangan ini mau tidak mau ikut terserap dalam proses pendidikan yang kemudian pada sebagian lulusannya terserap sebagai sebuah pengalaman. dan ironisnya mempraktikan. Di satu sisi ajaran kebaikan, di sisi lainnya mendapatkan contoh yang bertentangan / bertolak belakang.
Kondisi ini memicu proses pembentukan sikap ambiaguitas yang mendorong munculnya kepribadian ganda.
Tulisan : Brigjen Pol. Susilo Teguh Raharjo
Tinggalkan Balasan