Jakarta – Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mensinyalir banyak pejabat negara selain Dirut BUMN yang gemar menabung uang panasnya di Singapura.

“Pejabat yang suka nabung di Singapura, bukan hanya setingkat Dirut BUMN. Tapi, pejabat negara juga banyak,” tegas Uchok, Minggu (18/9/2016).

Menurut pengamat anggaran dan politik itu, di Indonesia jika hendak menyimpan atau menabung hasil uang korupsi dinilai kurang aman bagi para pemain-pemain itu. Makanya, kata dia, akan lebih aman dan nyaman mereka membuang hasil gratifikasinya di Singapura.

“Kekayaan dan asetnya makin tambah melimpah saja,” ujarnya.

Uchok pun merasa kasihan dengan kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini yang dianggap sudah tidak mempunyai gigi yang bertaring yang biasanya ditakuti kini sudah mulai dicabut oleh pemerintahan Jokowi.

Dibanding KPK era pertama kali yang kerjanya konkrit, langsung menangkap penjahat uang negara secara diam-diam, lalu melakukan konferensi pers di publik.

“Kalau KPK saat ini, kasih tahu ke publik dulu, nangkap maling APBN, entah kapan, dan bisa hanya mimpi untuk menangkapnya. Lihat saja, Dirut BUMN nabung di Singapura, masa KPK hanya bisa mengumumkan saja, bukan melakukan penangkapan langsung,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.