Jakarta – Direktur Eksekutif Center For Budget Analysis (CBA) menilai wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengalihkan dana haji digunakan sebagai investasi pada infrastruktur hanya sebuah kedok untuk mengelabui publik.
“Dana haji untuk infrastuktur ini hanya sebuah kedok untuk mengelabui publik,” tegas Uchok, Selasa (9/8/2016).
Dikatakan Pengamat Anggaran dan Politik itu, dana haji adalah milik umat, dan disimpan untuk kepentingan haji juga seperti pembangunan fasilitas haji bukan untuk pembangunan investasi.
“Jadi, jangan seenak saja mengalihkan dana haji untuk kepentingan investasi di infrastruktur,” ungkap dia.
Menurut dia, jika dana haji dialihkan, maka pemerintahan bak dikelola seperti mananemen pemerintah desa, semua bisa berubah-ubah sesuai seleranya Presiden saja. Dan menjadi dosa besar kepada pemerintah kalau berani dana haji untuk kepentingan infrastruktur.
“Publik akan tahu, yang namanya pembangunan infrastruktur di Indonesia itu jelek dan korup. Masa dana haji hanya untuk dikorup,” terang dia.
Namun, sambung Uchok, apabila Presiden Jokowi terus mengakali agar dana haji ini di investasikan ke infrastuktur berarti kalau terjadi kerugian atas dana haji, siapa yang mau bertanggung jawab.
“Kalau Jokowi mau bertanggung jawab secara pribadi, monggo dipakai. Tapi siap-siap ya dituntut kalau terjadi kerugian atas investasi dana haji ini,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan