Jakarta – Nusa Ina Institute (NII) menyebut Indonesia akhir-akhir ini terjadi berbagai kejadian yang membuat rakyat semakin cemas dan menimbulkan duka di masyarakat. Salah satunya adalah kasus mahasiswa Papua dengan warga Jogjakarta beberapa Minggu yang lalu. Selain itu, masuk nya ribuan warga Cina masuk Indonesia, bahkan adanya kapal nelayan luar negeri masuk mencuri ikan di teritorial Indonesia.

“Dan yang masih saja terjadi kasus penculikan warga negara Indonesia oleh kelompok militan Filipina yang di bawah kepemimpinan Abu Sayyaf, masih saja belum terselesaikan,” ungkap Direktur Eksekutif NII Abdullah Kelrey, Minggu (7/8/2016).

Selain itu, lanjut Kelrey, fenomena lainnya yang masih berkembang dan merajalela adalah skandal kasus korupsi uang negara yang di bawah kabur ke luar negeri, bahkan ditimbun di negara lain padahal uang nya dari Indonesia. Melihat berbagai kejadian itu, sambung dia, NII mengkaji persoalan tersebut sehingga berkesimpulan bahwa negara Indonesia kini sedang darurat Informasi.

Tak cuma itu, Kelrey juga menuding Badan Intelijen Negara (BIN) kian lemah, lantaran mereka tidak bekerja sesuai dengan kebutuhan negara, juga mereka bekerja hanya sebatas kepentingan kelompok.

“Dengan usia Kepala BIN saat ini Bang Yos nampaknya sudah tak bisa lagi dibuat untuk ngebut bekerja apalagi usuran berfikir keras. Pengalamannya pun juga sama masih dibawah standar rata-rata, inilah yang membuat kerja-kerja BIN makin terpuruk alias ngelembosi,” paparnya.

Oleh karenanya, tambah Kelrey, pihaknya mendesak kepada Presiden Joko Widodo untuk segera mengajukan nama pengganti Kepala BIN Sutiyoso itu ke Komisi I DPR RI sehingga bisa direkomendasikan secepatnya demi Indonesia. Pihaknya juga memberikan rekomendasi ke Jokowi calon pengganti Kepala BIN yang dianggap sangat layak untuk mendudukinya yakni Wakapolri Komjen (Pol) Budi Gunawan.

“Kami mengusulkan pada Jokowi untuk segera ganti Kepala BIN dan rekomendasi kami adalah Kakanda Budi Gunawan (BG),” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.