Jakarta – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta menyebut sejak Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bandar Gebang di ambil alih oleh Pemprov DKI pada 11 Juli 2016 lalu hingga saat ini pengolahan sampah masih belum sepenuhnya berjalan normal.

“Pengolahan masih belum terbenahi dengan baik, banyak sampah terdampar tidak pada titik pembuangannya,” demikian disampaikan Direktur Eksekutif Walhi Jakarta Puput TD Putra, Kamis (4/8/2016).

Dikatakan dia, dalam pantauan Walhi DKI Jakarta stuasi di TPST mirip seperti Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tidak berkonsep ramah lingkungan dan bukan seperti TPST. Nampak, disepanjang jalan di TPST Bandar Gebang genangan air sampah terlihat di mana-mana mengenangi jalan dan saluran got.

“Pada akhirnya berdampak berkembangnya koloni lalat dengan jumlah yang tidak terkontrol, bau busuk juga sangat keras menyengat,” kata dia.

Selain itu, sambung Puput, aktivitas penutupan Cover Soil juga terlihat tidak maksimal yang akhirnya berdampak pada aroma bau busuk yang semakin kuat menyengat. Menurut pengamatannya, bahwa pihak Dinas Kebersihan DKI Jakarta belum siap untuk kelola TPST Bandar Gebang sendiri, teknologi ramah lingkungan yang di gembor-gemborkan pihak DKI Jakarta pun tidak terwujud di lapangan.

Oleh karenanya, pihak Pengelola DKI Jakarta harus secepatnya melakukan perubahan-perubahan dalam mengelola TPST Bandar Gebang tersebut.

“Jangan biarkan berlarut-larut persoalan tersebut, agar kerusakan dan pencemaran lingkungan tidak semakin parah dampaknya dan kelak masalah sosial lingkungan akan timbul bila tidak di sikapi cepat dan tepat,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.