Jakarta – Lembaga Debat Hukum dan Konstitusi Mahasiswa Indonesia (LDHKMI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke II di Jakarta dan selaku tuan rumah Universitas Jayabaya, Kamis (28/4/2016).

Ketua LDHKMI William Prajogo berharap wadah LDHKMI itu kelak bisa mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia.

“Saya bersyukur dan berterima kasih ke Universitas Jayabaya yang telah menyelenggarakan Munas kali ini dengan sangat bagus. Jamannya Universitas Jayabaya pun sangat menarik dan fenomenal. Saya percaya LDHKMI bisa mengharumkan nama bangsa dan negara,” jelas William.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Harimurti, SH. MH merasa terhormat dan bangga karena menjadi tuan rumah Munas II LDHKMI. Dari pengalaman sebelumnya, pihaknya kerap mengikuti kegiatan di skup nasional terutama dalam sesi diskusi, dan berharap bisa mewujudkan perkembangan diri yang lebih baik.

“Kalau sudah lulus dari Jayabaya bisa melahirkan para praktisi-praktisi hukum yang handal dalam berargumentasi seperti Bambang Widjojanto dan Elsa Syarief,” jelas dia.

Harimurti terus mendukung kegiatan-kegiatan mahasiswa terus berlanjut guna mewujudkan para insan muda menjadi lebih cerdas berfikir serta berargumentasi.

Ditempat yang sama, Ketua Pelaksana Chirstye Pusung Warao mengungkapkan dalam kehidupan sehari-hari, ketika beraktivitas pastinya membutuhkan energi atau usaha.
Energi sendiri berarti sebuah kemampuan untuk melakukan pekerjaan atau beraktivitas.

“Kita selalu menjumpai bermacam-macam energi yang ada di bumi ini. Berbeda dengan energi, sumber energi merupakan penghasil dari energi yang lainnya. Di bumi yang kita tempati ini terdapat banyak unsur-unsur alam dari berbagai macam bentuk yang bisa diubah ke dalam energi lainnya,” kata Chirstye.

IMG-20160428-WA008Menurut Chirstye, Indonesia sesungguhnya memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah besar. Beberapa diantaranya bisa segera diterapkan di tanah air. Pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) perlu segera
dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung keamanan dan keberlanjutan energi nasional.

“Proses ini pun juga harus didukung oleh kebijakan-kebijakan strategis. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengidentifikasi kendala pengembangan EBT yang kemudian dapat menjadi acuan penyusunan strategi pengembangan EBT,” ucapnya.

Chirstye melanjutkan, energi terbarukan harus segera dikembangkan secara nasional bila tetap tergantungan energi fosil, dan hal ini akan menimbulkan setidaknya tiga ancaman serius yakni: pertama, menipisnya cadangan minyak bumi yang diketahui (bila tanpa temuan sumur minyak baru). Berikutnya, kenaikan/ketidakstabilan harga akibat laju permintaan yang lebih besar dari produksi minyak, dan terakhir, polusi gas rumah kaca (terutama CO2 ) akibat pembakaran bahan bakar fosil.

“Energi terbarukan merupakan sumber energi alam yang dapat langsung dimanfaatkan dengan bebas. Selain itu, ketersediaan energi terbarukan ini tak terbatas dan bisa dimanfaatkan secara terus menerus,” terang dia.

Selanjutnya, sesi pembukaan Munas II LDHKMI oleh Staf Ahli Khusus Kementerian ESDM Dr. Widyawan Prawiraatmadja secara simbolis dilakukan pemukulan gong di dampingi Harimurti.

Dalam kesempatan tersebut, Widyawan melalui kuliah umumnya menjelaskan mengenai energi terbarukan. Sektor energi berat keteknikannya namun disitu kelemahannya. Kata dia, peran serta para peserta sangatlah penting untuk menemukan beberapa hal yaitu penanganan kontrak yaitu arbitrase internasional dan diharapkan melalui forum ini bisa menjaga energi ketahanan.

“Tidak berlebihan kalau saya menyampaikan kawasan listrik ini harus dipenuhi terutama pemerintahan karena ini adalah hak warga negara Indonesia,” tuturnya.

Masih kata Widyawan, energi ini keberadaanya selalu ada terus selama menjaga hal-hal yang terkait untuk energi terbarukan dan wajib di jaga.

Untuk diketahui, tujuan dari dilaksanakan munas LDHKMI adalah reorganisasi baik di kepengurusan periode 2015/2016 maupun di penerimaan anggota baru, memperkuat relasi ke berbagai instansi perguruan tinggi khusus nya di Fakultas Hukum, dan mewadahi seluruh kegiatan debat baik dari tingkat universitas sampai ke tingkat Nasional terakhir menjadi mitra lembaga pemerintahan dan lembaga swasta dalam pelaksanaan lomba debat Konstitusi.

Munas LDHKMI ini adalah yang ke 2 kali di laksanakan sebelumnya MUNAS pertama kali di Gorontalo. Dan fokus LDHKMI ialah mewadahi seluruh kegiatan debat baik dari tingkat universitas sampai ke tingkat Nasional dan memberi standarisasi tata tertib dalam debat hukum konstitusi.

Temukan juga kami di Google News.