Jakarta – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang diinisiasi oleh Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo saat ini masih menyibukkan diri untuk membentuk KAMI di berbagai daerah. Namun di dalam narasinya, tidak tersampaikan secara verbal apakah mereka mau merebut kekuasaan atau tidak.

Kekurangtegasan KAMI tersebut mendapatkan reaksi dari Ketua Majelis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule. Ia menilai bahwa khadiran KAMI tersebut tidak jelas arah perjuangannya. Hanya mau beradu konsep pola kepemimpinan semata tanpa, berbeda dengan pihaknya yang lebih ingin agar Presiden Joko Widodo mengundurkan diri.

Jika demikian, ia menilai seharusnya Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo yang mengklaim mendapatkan dukungan banyak masyarakat agar mengarahkan KAMI sebagai partai politik saja.

“Itu mereka sudah menyatakan marah, tapi tidak ada keinginan memukul mundur, hanya keinginan beradu konsep gitu,” kata Iwan kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).

“Dan KAMI sendiri juga tidak berkeinginan untuk menjadi partai politik, ini menjadi hal yang lucu juga kalau seperti ini,” sambungnya.

Bagi eks Caleg dari Partai Gerindra itu, untuk apa KAMI dideklarasikan ke sana ke mari jika tidak memiliki ketegasan untuk merespons realitas yang ada sekarang.

“Harusnya menjadi respon terhadap keadaan ini. Harus ada keberanian dan ketegasan bahwa pemerintahan ini gagal dan sudah tidak lagi bisa dipertahankan, apalagi dilanjutkan,” ujarnya.

Ia menilai KAMI kalah tegas dengan ProDem. Di mana pihaknya sudah mengeluarkan sebuah pernyataan untuk mendesak Presiden Jokowi mundur. Hal ini dinilai lantaran dianggap sudah tidak memiliki harapan lagi untuk melanjutkan kepemimpinan melihat apa yang hari ini dilihat.

“Bagaimana mungkin kita mau mempertahankan sebuah pemerintahan yang kebijakannya itu tidak memberikan solusi,” tandasnya.

Ini alasan ProDem tak mau gabung KAMI

Iwan Sumule juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan bergabung dengan kelompok KAMI. Karena menurutnya, KAMI tidak memiliki frame perjuangan yang sama dengan pihaknya.

“Bergabung itu kan namanya punya visi dan misi perjuangan yang sama. Kalau ini itu ya seperti air dan minyak gitu loh, gak mungkin orang berkumpul untuk melakukan perjuangan kalau visi dan misinya tidak sama,” sebutnya.

Di sisi lain, Iwan Sumule memberikan saran sejak dini kepada Gatot Nurmantyo sebagai deklarator KAMI. Jika tujuan utamanya adalah membangun basis untuk maju dalam Pilpres 2024, sebaiknya KAMI dijadikan kendaraan politik saja dan bermetamorfosa menjadi partai politik. Sehingga maksud dan tujuan perjuangannya jelas.

“Lucu gitu, orang tidak mau berpartai dan merebut kekuasaan tapi mau jadi pemimpin. Jika berani punya keinginan juga harus mau merebut kekuasaan gitu, apalagi kalau bicara-bicara soal partai-partai itulah yang kemudian jadi kunci,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.