Jakarta – Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Kaka Suminta menyampaikan bahwa Pilkada serentak 2020 penting sekali digelar walaupun di tengah pandemi COVID-19.

Hal ini disampaikan agar terlaksananya proses demokrasi yang sehat dan regenerasi kepemimpinan di Indonesia.

Hanya saja, ia tetap memberikan garis bawah penting, bahwa proses demokrasi tersebut harus dimatangkan dari sisi persiapan penyelenggaraan.

“Pilkada di tengah pandemi memang perlu kita pahami dengan tanda kutip (yakni) kesiapannya harus lebih dari biasanya,” kata Kaka kepada wartawan saat ditemui di Sekretariatnya di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/7/2020).

Ia menyampaikan bahwa hari ini KIPP tengah melakukan jejak pemantauan seluruh anggota KIPP di seluruh Indonesia. Dan berdasarkan hasil penggalangan informasi itu, didapati bahwa proses persiapan penyelenggaraan Pilkada 2020 terus berjalan, dan saat ini masih dalam tahap verifikasi faktual.

“Dari informasi-informasi yang kami dapat dari teman-teman dan dari penyelenggara (pemilu), sampai saat ini proses verifikasi faktual tetap berjalan. Artinya memang sudah dilaksanakan tapi memang ada beberapa catatan yang tentunya itu harus jadikan perhatian kita semua,” ujarnya.

Penerapan protokol kesehatan

Catatan penting yang dimaksud Kaka adalah tentang pengadaan dan distribusi serta penerapan protokol kesehatan, termasuk di dalamnya adalah ketersediaan alat pelindung diri (APD).

“Berkaitan dengan protokol pandemi COVID-19. Ini harus menjadi kerjasama semua pihak mulai dari pengadaan, penggunaan sampai dengan implementasinya,” terang Kaka.

Jika Pilkada 2020 bisa dilaksanakan dengan baik nantinya, maka ini bisa menjadi preseden baik bagi Indonesia dalam menjalankan proses politik yang demokratis untuk regenerasi kepemimpinan daerah sekalipun di tengah kepungan pandemi COVID-19 yang notabane sampai saat ini pun belum usai.

“Ini menjadi tekat kita sebagai sebuah bangsa bagaimana kita menyampaikan kepada dunia bahwa kita mampu untuk melakukan sebuah perhelatan demokrasi yang secara periodik untuk terjadinya pergantian kepemimpinan di tingkat daerah untuk saat ini,” paparnya.

Kaka yakin, agenda politik Pilkada serentak 2020 akan tetap terlaksana dengan baik jika seluruh stakeholder bangsa Indonesia mau bergotong-royong dan bersatu.

“Ini harus jadi sebuah pembelajaran yang luar biasa buat kita untuk berdemokrasi. Bahwa berdemokrasi tidak mudah, tapi kalau kita semua bersama-sama melakukannya dengan seluruh kemampuan kita dengan segala ketulusan kita, Insya Allah kita akan dapat melakukan dengan segala catatan yang sudah disampaikan,” ucapnya.

Persiapan infrastruktur

Selain protokol kesehatan, Kaka juga memberikan catatan kepada para penyelenggara pemilu salah satunya adalah kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Di mana Kaka meminta agar mereka lebih maksimal dalam mempersiapkan segala kebutuhan penyelenggaraan pengawasan tentang Kepemiluan. Salah satunya adalah terkait dengan infrastruktur.

“Bawaslu harus bekerja lebih keras lagi untuk memberikan pengawasan yang lebih dari biasanya. Bukan berarti melakukan kontak (fisik) langsung, tapi bagaimana menyediakan misalnya sarana informasi, IT, online. Sehingga, informasi-informasi itu bisa diakses oleh publik. Sehingga Pilkada ini benar-benar Pilkada yang dapat diakses oleh publik secara terbuka,” tuturnya.

Kemudian kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kaka meminta agar persoalan digitalisasi harus benar-benar aman dan layak untuk dipergunakan dalam perhelatan Pilkada serentak 2020 nanti. Karena ini juga berkaitan dengan legitimasi KPU sebagai penyelenggara pemilu.

Terlebih lagi, sempat simpang siur kabar bahwa data kependudukan milik KPU bocor.

“KPU harus melakukan investigasi internal baik dari prosedur digital maupun dari konten digitalnya. Kemudian dari interaksi dengan publiknya,” saran Kaka.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan lagi oleh KPU untuk memastikan infrastruktur teknologi mereka layak dipakai dari sisi penggunaan dan keamanannya, Kaka menyarankan agar lembaga yang kini dipimpin oleh Arief Budiman bisa menjalin kerjasama dengan instansi terkait.

“Harus ajak kerjasama dengan semua pihak termasuk penyidik dari kepolisian atau dari lembaga terkait (termasuk) Kominfo. Agar publik tahu apa yang memang terjadi itu tidak membahayakan. Tapi kalau memang membahayakan kita harus declare juga apa yang harus dilakukan secara drastis oleh KPU. Dan saya pikir pemerintah harus backup apapun yamg menjadi kebutuhan KPU,” pungkasnya.

Percepat PKPU dengan matang

Catatan terakhir bagi Kaka adalah persoalan regulasi. Ia meminta agar KPU selaku lembaga penyelenggara pemilu bisa segera merampungkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang akan menjadi dasar yuridis penyelenggaraan Pilkada 2020.

“Ada hal yang harus KPU lakukan dengan kerja keras. Masyarakat menunggu agar KPU pd saat sudah memutuskan untuk laksanakan Pilkada (di mana) 9 Desember (dilakukan) pemungutan suaranya, maka take for guaranteed KPU harus menggunakan seluruh kemampuannya. Ini yang ditunggu oleh masyarakat,” serunya.

Tingkatkan kepercayaan publik

Dari catatan-catatan yang disampaikan tadi, mulai dari pengadaan APD dengan penerapan protokol kesehatan, penguatan infrastruktur teknologi (IT) dan penerbitan PKPU, Kaka mengatakan masih ada hal yang tak kalah penting lagi. Yakni terkait dengan upaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu 2020 nanti bisa aman dan tidak menimbulkan cluster Covid-19 baru.

“Kita akan menentukan apakah dengan verifikasi faktual ini akan muncul cluster Pilkada atau tidak, kalau muncul cluster Pilkada tentu kita harus evaluasi. Tapi kalau tidak muncul cluster pilkada, artinya ini bisa jadi kepercayaan publik dan kepercayaan publik bisa terbangun dari situ dan 270 daerah dengan 9 provinsi lainnya,” ucap Kaka.

Terakhir, Kaka pun mengajak kepada seluruh pihak baik penyelenggara pemilu agar bekerja lebih maksimal dan mempersiapkan kebutuhannya secara matang, dan kepada peserta pemilu agar cerdas pula dalam bersikap.

“Masyarakat dan peserta (Pemilu) harus benar-benar mereka menggunakan sumber dayanya lebih cerdas. Kecerdasan peserta penting di sini,” tutupnya.

Temukan juga kami di Google News.