Jakarta – Pengamat anggaran dan politik Uchok Sky Khadafi menyebut kasus politikus Partai Demokrat, Ramadhan Pohan yang terjerat sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan di Polda Sumatera Utara (Poldasu) menambah daftar panjang biaya politik Pilkada langsung yang menguras anggaran yang cukup fantastis.
“Kasus ini menambah daftar biaya politik Pilkada langsung menguras anggaran yang tidak sedikit,” kata Uchok, Rabu (20/7/2016).
Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis itu mengatakan kasus anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga melengkapi dugaan kasus yang menimpa ‘Teman Ahok’ yang diduga menerima aliran dana dari pengembang reklamasi. Pihaknya pun berharap agar aparat kepolisian mengungkap secara terang benderang kasus ini.
“Ini penting agar politik kita tidak tersandera oleh politik rente,” tutur dia.
Selain itu, lanjut Uchok, CBA meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk serius mengusut dugaan aliran dana dari pengembang reklamasi pantai utara Jakarta ke Teman Ahok. Secara umum, sambung Uchok, dalam Pilkada serentak Februari 2017 mendatang, KPK, Polri, dan Jaksa harus pasang alarm kepada seluruh daerah yang menyelenggarakan Pilkada khususnya kepada para kandidat yang akan maju dalam Pilkada.
“Waspadai politik rente, politik ijon dari para pengusaha hitam kepada para calon kepala daerah,” pungkasnya.
Diketahui, nekas Calon Walikota Medan periode 2016-2021 itu dilaporkan oleh kedua korban yang merasa ditipu hingga dirugikan miliaran rupiah.
Kabid Humas Poldasu, Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, pemeriksaan Ramadhan Pohan terkait dua laporan penipuan dan penggelapan dengan pelapor LHH Sianiar dan RH Simanjuntak.
“Pertama kerugian Rp4,5 miliar dan yang kedua kerugian Rp10,8 miliar,” kata dia, Rabu (20/07/2016)
Rina mengatakan, RP meminjam uang kepada kedua korban dengan memberikan jaminan berupa cek yang bisa dicairkan dalam waktu seminggu.
“Saat cek dicairkan tidak bisa. Dan kedua meminjam uang tapi tidak pernah dikembalikan,” kata mantan Kapolres Binjai itu.
Tinggalkan Balasan