Jakarta – Ketua Presidium Pro Demokrasi (Prodem) Andrianto menyebut ada motif bisnis dan kerakusan dibalik skandal pembangunan reklamasi teluk utara Jakarta.
“Ini menjadi catatan hitam terkait reklamasi di era rezim sekarang,” kata Andrianto saat diskusi bertema ‘Skandal Reklamasi: Ahok Layak Tersangka’ di Restoran Dunkin Donats, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Selain itu, Andrianto juga mengaku heran dengan sikap ngotot Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang nampak mempertahankan pembangunan reklamasi tersebut.
“Ahok ini lebih mencerminkan dirinya sebagai lawyer Agung Podomoro bukan sebagai Gubernur,” terang dia.
Sementara itu, ditempat yang sama aktivis Walhi DKI Mustaqim Dahlan yang akrab disapa Alan itu melihat adanya polemik reklamasi itu ada kepentingan pengembang yang ingin mendapatkan rumah murah.
“Kami Walhi Walhi Jakarta dan kawan-kawan Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta melihat ada polemik kepentingan, dimana pengembang ingin dapat rumah murah,” beber dia.
Lebih jauh, Alan mengaku sebagai warga nelayan melihat pemerintah sangat memalukan dan nampak dilecehkan atas reklamasi ini. Selain itu, kerusakan ekologi diteluk Jakarta juga mulai nampak kelihatan.
“Dampaknya nelayan tidak bisa melaut dan biota laut ikut rusak,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan