Surabaya – Sejumlah mahasiswa yang tergabung di dalam Aliansi Mahasiswa Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Jawa Timur.

Di dalam kegiatan itu, mereka mendukung upaya pemerintah di dalam menerbitkan omnibus law dalam rangka mewujudkan kemajuan di dalam berbagai aspek.

Bahkan alasan yang diharapkannya adalah agar tidak ada lagi tumpang tinding antar regulasi di Indonesia.

“Mendukung pemerintah dalam terwujudnya UU Omnibus Law untuk menghilangkan tumpang tindih antar peraturan perundang-undangan,” kata koorlap aksi dari Universitas Negeri Surabaya, Asropin Gunawan, Rabu (19/2/2020).

Kemudian, di dalam omnibus law tersebut juga dinilai sebagai alat untuk menghilangkan ego sektoral karena adanya regulasi yang saling tumpang tindih itu.

“Serta menjadi efisiensi proses perubahan atau pencabutan peraturan perundang-undangan dan menghilangkan ego sektoral yang terkandung dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang sering tumpang tindih,” ujarnya.

Kemudian Asropin juga mengimbau kepada para Mahasiswa di Indonesia agar tidak terprovokasi dengan narasi yang hanya sekedar menyudutkan omnibus law tersebut.

“Mengimbau mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat sipil lainnya agar tidak terprovokasi dengan mosi-mosi yang tidak sesuai perjuangan pemerintah Indonesia, termasuk menolak RUU Omnibuslaw tanpa melakukan kajian akademik yang matang,” serunya.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa Aliansi Mahasiswa Surabaya mendukung upaya apapun dari pemerintah untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif di dalam negeri, khususnya dalam konteks sosial politik nasional.

“Mendukung pemerintah dalam menciptakan stabilitas politik dan keamanan,” tegasnya.

Temukan juga kami di Google News.